Ketegangan dengan Turki Memanas, Siprus Memesan Rudal
NICOSIA – Siprus telah menandatangani kontrak untuk pesanan rudal untuk meningkatkan pertahanannya pada saat ketegangan dengan Turki memanas. Kedua negara bersitegang terkait sengketa deposit gas maritim di Mediterania.
“Kontrak ditandatangani terkait dengan peningkatan sistem senjata khusus dengan perkiraan biaya 240 juta euro,” kata Kementerian Pertahanan Siprus dalam sebuah pernyataan.
“Mengingat sensitivitas masalah keamanan nasional, tidak ada rincian lebih lanjut yang tersedia saat ini,” lanjut kementerian tersebut.
Seorang sumber pemerintah Siprus mengatakan kepada AFP, Sabtu (8/2/2020), bahwa militer Siprus menandatangani kontrak senilai 165 juta dolar pada bulan Desember dengan pabrikan senjata Eropa, MBDA, untuk rudal jarak pendek surface-to-air Mistral.
Informasi itu dari sumber menguatkan sebuah laporan di Tribune
, sebuah surat kabar keuangan Prancis.
MBDA juga dilaporkan menandatangani kontrak senilai 90 juta euro untuk rudal anti-kapal Exocet untuk meningkatkan pertahanan pesisir. Saat dihubungi oleh AFP, MBDA mengatakan bahwa mereka tidak bisa berkomentar terkait kontrak.
Turki dalam beberapa bulan terakhir telah mengirim kapal perang untuk menjelajahi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Siprus, meskipun ada peringatan dari Washington dan Uni Eropa. Siprus merupakan anggota Uni Eropa.
Kepulauan Mediterania dibagi antara Republik Siprus yang diakui secara internasional dan sepertiganya diklaim oleh Ankara.
Pada bulan Desember, Ankara mengerahkan drone militer di Siprus utara di tengah meningkatnya ketegangan regional atas kesepakatan maritim dan keamanan antara Turki dengan pemerintah Libya yang diakui PBB.
Siprus, Yunani, dan Israel pada awal Januari menandatangani perjanjian untuk membangun pipa gas 2.000 kilometer, yang dikenal sebagai proyek EastMed, di tengah sikap Turki yang menentang kesepakatan itu.
