Dua Bayi di China Positif Virus Corona
NAGALIGA — Dua bayi yang baru dilahirkan di Kota Wuhan, China, dilaporkan positif terinfeksi virus corona, bahkan salah satunya baru berusia 30 jam. Penemuan ini mengkhawatirkan karena menjadi tanda dugaan penularan virus itu bisa terjadi dari ibu hamil yang terinfeksi kepada janin yang dikandung.
Seperti dilansir South China Morning Post, Kamis (6/2), kedua bayi itu saat ini dilaporkan dalam kondisi stabil. Namun, stasiun televisi CCTV melaporkan salah satu bayi mengalami kelainan fungsi hati, infeksi pada paru-paru, dan kesulitan bernapas.
Menurut dokter Rumah Sakit Ketiga Universitas Peking di Beijing, dr. Qiao Jie, bayi tersebut lahir dengan proses bedah sesar. Setelah itu bayi tersebut dibawa ke ruang pediatrik.
Bayi tersebut baru diketahui mengidap virus corona dari hasil uji cairan tenggorokan satu setengah hari setelah lahir.
“Hasil itu baru diketahui 36 jam setelah lahir, jadi ada kemungkinan bayi itu melakukan kontak dengan orang lain yang terinfeksi. Saat ari-ari bayi tersebut diuji, hasilnya negatif,” kata Qiao.
Qiao mengatakan terlalu terburu-buru menyimpulkan terjadi penularan dari ibu hamil yang terinfeksi virus corona kepada bayi yang dikandung. Sebab, para dokter juga melakukan pemeriksaan yang sama terhadap 20 bayi yang lahir dari ibu yang diduga mengidap virus corona dan hasilnya negatif.
“Uji laboratorium itu dilakukan 36 jam setelah bayi itu lahir, jadi kita belum bisa menyatakan yakin terjadi penularan secara vertikal (dari ibu hamil kepada bayi),” ujar Qiao.
Komisi Kesehatan China melaporkan hingga Kamis (6/2) kasus penyebaran virus corona tercatat 28.018 di seluruh dunia. Kematian akibat virus corona di China secara total mencapai 562 dan di seluruh dunia tercatat 564.
Kasus ketiga
Di Inggris dilaporkan ada tiga orang yang saat ini terdeteksi terjangkit virus corona. Menurut Kepala Petugas Kesehatan Inggris, Prof. Chris Whitty, pasien tersebut tidak terinfeksi virus corona di luar Inggris.
“Pasien tersebut dikarantina di pusat pengobatan spesialis Badan Kesehatan Nasional (NHS), dan kami melakukan segala upaya untuk mencegah wabah itu menyebar lebih luas,” kata Whitty,
