Komplotan 51 Kali Rampok Motor Bersenpi Dilumpuhkan, Otak Curanmor Didor
JAKARTA – Sudah 51 kali terlibat curanmor bersenpi, otak komplotan pencurian kendaraan bermotor (curanmor) tewas didor (ditembak) polisi di Jalan Semeru Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Selasa (4/2/2020) dini hari. Tersangka, H (34) ditembak lantaran menodongkan senjata api (senpi) ke arah petugas yang meringkusnya.
Dua rekannya, A (31) dan JH (28), kakinya dilumpuhkan dengan timah panas. Dua rekan tersangka, IH dan TK, yang merupakan penadah masih diburu dan masuk DPO polisi.
Hasil pemeriksaan H dan A merupakan residivis kasus yang sama. Catatan di kepolisian ternyata komplotan mereka sudah 51 kali beraksi di wilayah Jabodetabek.
“Mereka ini merupakan residivis curanmor menggunakan senpi. Mereka ini tak sungkan melukai korbannya yang berusaha melawan dan setiap beraksi para tersangka ini selalu menggunakan jaket ojek online dengan penutup mulut agar tidak kelihatan di CCTV,” kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Audie S. Latuheru.
Dikatakan, kasus tersebut terbongkar dari rekaman CCTV terlihat 2 tersangka memegang senpi didepan rumah warga di kawasan Jelambar Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Kemudian Tim gabungan Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tanjung Duren melakukan pengejaran.
Begitu mendapatkan keberadaan komplotan sadis ini, dibawah pimpinan Kanit Krimum Iptu Dimitri Mahendra langsung melakukan penyergapan terhadap H dan A. Namun, saat dilakukan penangkapan, H dan A menyerang petugas dengan senpi sehingga dilakukan tindakan tegas dan terukur oleh petugas.
Tersangka, H tewas saat saat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati Jakarta Timur. Sedangkan, A diberi tindakan tegas dibagian kakinya. Dari hasil pengembangan kemudian diciduk, JH tak jauh dari lokasi. Kaki JH terpaksa ditembak karena berusaha kabur.
Kasat Reskrim Kompol Arsya Khadafi menjelaskan, dari 51 kali melakukan perampokan disejumlah wilayah, kawanan ini sudah mendapat 48 sepeda motor. “Hasil curian itu di jual dua tersangka ke penadah IH lalu di jual kembali ke TK (DPO),” tambahnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, modus tersangka melakukan kejahatan menyamar dengan menggunakan jaket ojek online dan terkadang menggunakan masker untuk menutup wajahnya dari CCTV.
“Total sementara pelaku berjumlah lima orang dengan tiga pelaku eksekutor dan dua orang penadah. Kita juga masih memburu pelaku IH dan TK,” kata dia.
Dari komplotan ini, polisi menyita senpi rakitan jenis Revolver beserta peluru, barel senpi rakitan milik DPO IH yang tertinggal di TKP, sepeda motor Beat, 4 gagang kunci leter T, 4 anak kunci magnet, 16 anak kunci leter T, 5 kunci motor, obeng plus, 3 dompet, 2 helai buff (masker), 2 bungkus jimat, 2 handphone, 8 pasang nopol motor, jaket ojek online, 2 tas samping dan tas punggung.
Arsya mengimbau kepada masyarakat pemilik ataupun pengguna sepeda motor agar memakirkan sepeda motornya jangan di tempat yang rendah keamanannya. “Kami (Polri) akan selalu memberangus segala tindakan kejahatan dan tidak segan-segan memberikan tindakan tegas dan terukur apabila mengancam petugas,” tegasnya.
