China Resmi Tugaskan Kapal Perang Terbesar di Asia
BEIJING – Angkatan Laut Tentara Pembebesan Rakyat (PLA Navy) China resmi menugaskan kapal perang jenis perusak, Nanchang, pada hari Minggu. Kapal Type 055 dengan rudal terpandu ini merupakan yang terbesar di Asia dan terbesar kedua di dunia.
Bagi PLA Navy China, Nanchang tercatat sebagai salah satu kapal perang paling canggih. Kapal ini akan memainkan peran penting dalam kelompok tempur kapal induk militer Beijing.
Media pemerintah, Xihua, menyebut keberadaan Nanchang sebagai bukti “lompatan generasi” untuk program modernisasi Angkatan Laut. Upacara penugasannya digelar di Qingdao, Pangkalan Angkatan Laut utama di provinsi timur Shandong, pada hari Minggu pagi.
Nanchang diluncurkan pada Juni 2017 dan melakukan debut publiknya dalam parade Angkatan Laut untuk menandai peringatan 70 tahun PLA Navy pada April tahun lalu. Namun, sumber-sumber militer mengatakan bahwa perlengkapannya belum selesai pada saat parade.
“Nanchang tampil di parade sebagai bagian dari perayaan, tetapi banyak peralatannya—termasuk radar, komunikasi dan sistem senjata serta karya-karya lainnya—belum benar-benar selesai,” kata salah satu orang dalam PLA, yang dikutip dari South China Morning Post, Selasa (14/1/2020).
Sumber militer lain mengatakan Nanchang, yang memiliki bobot 12.000 ton, telah menjalani uji coba laut dan uji sistem senjata dalam delapan bulan terakhir.
Menurut laporan Xinhua mengatakan komisioning Nanchang, yang dilengkapi dengan senjata pertahanan udara, senjata anti-rudal, senjata anti-kapal dan senjata anti-kapal selam, merupakan “lompatan generasi” pada kapal perusak Angkatan Laut China. Komisioning adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan.
Nanchang dipandang sebagai salah satu kapal paling canggih di dunia dari jenisnya, dan dari ukuran dan kecanggihannya berada di tepat belakang kapal perusak terbesar AS kelas Zumwalt.
Pakar Angkatan Laut yang berbasis di Beijing, Li Jie mengatakan, kapal Nanchang dan lima saudaranya akan memiliki peran penting dalam kelompok-kelompok tempur kapal induk China.
“Baik desain dan peralatan Nanchang telah mencapai standar internasional. Ini akan memainkan peran sebagai pengawal bagi armada kapal induk China yang masih baru di masa depan karena Beijing berencana untuk membangun setidaknya empat kelompok tempur kapal induk,” kata Li.
Salah satu orang dalam PLA mengatakan bahwa petinggi Angkatan Laut telah sengaja memilih untuk menugaskan Nanchang sehari setelah pemilu Taiwan untuk menghindari pertentangan di pulau itu. Menurutnya, 11 Januari adalah salah satu tanggal yang disukai militer untuk komisioning sistem senjata yang baru dan canggih.
“(Tapi) PLA sangat menyadari bahwa jika komisioning diadakan pada hari Sabtu, yang juga 11 Januari, maka mungkin memiliki efek yang tidak diinginkan pada pemilu Taiwan. Untuk alasan yang sama pihak daratan (China) telah mengurangi kegiatan seperti patroli udara di dekat Taiwan selama beberapa bulan terakhir,” katanya.
Pihak berwenang Taiwan sering menuduh Beijing melakukan kerusuhan dan menyalahkan kegiatan seperti latihan militer di Selat Taiwan karena hubungan yang buruk antara kedua belah pihak.