Volume Sampah di Bekasi Naik 50 Persen Akibat Banjir
NAGALIGA — Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi menyatakan wilayah mereka mengalami kenaikan volume sampah dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan mencapai hampir 50 persen dari kondisi normal.
Kenaikan terjadi sejak beberapa wilayah di Bekasi diterjang banjir pada Rabu (1/1) lalu.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, Yayan Yuliana mengatakan pasca banjir, pihaknya mengangkut 1500 ton sampah dalam sehari. Jumlah itu naik dari hari biasa yang hanya 800 ton.
“Ya pasca banjir ya. Setiap hari yang biasa kita ngangkut cuma 800 ton sekarang 1.500 ton,” kata Yayan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (7/1).
Yayan memprediksi volume sampah di Kota Bekasi masih akan meningkat hingga seminggu ke depan. Pasalnya, kota itu kini sedang dalam status tanggap darurat bencana hingga Senin (13/1) mendatang.
Yayan menambahkan, jenis sampah yang diangkut pasca banjir kini banyak berupa sampah rumah tangga. Hingga kini, pihaknya masih melakukan pembersihan sisa-sisa sampah akibat akibat banjir itu.
“Kebanyakan sekarang justru sampah dari rumah tangga ya. Mulai dari kasur. Ada kursi sofa. Ada meja. Lemari. Perabotan. Segala macem,” ucapnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Pemkot Bekasi, Sayekti Rubiyah mengatakan Pemkot Bekasi kini sudah mengerahkan seluruh pegawai di jajaran pemerintahan untuk turun langsung membantu proses pemulihan.
Pihaknya juga sudah mengerahkan sejumlah alat berat untuk mempercepat proses pembersihan sisa banjir. Termasuk beberapa kali yang menghambat sejumlah ruas jalan akibat banjir.
“Bencananya kan masih banyak yang belum selesai itu, pembersihan-pembersihan lumpur gitu. Jadi diperpanjang seminggu lagi,” katanya.
Sebelumnya, BNPB menyebut Kota Bekasi menjadi lokasi paling parah akibat banjir. Tercatat Kota Bekasi dengan warga terdampak banjir paling banyak mencapai 366.274 jiwa.