Pria AS Umbar Tembakan saat Kebaktian Gereja dan Live di Medsos
WHITE SETTLEMENT – Seorang pria bersenjata di Texas, Amerika Serikat (AS), mengumbar tembakan di sebuah gereja selama kebaktian hari Minggu. Aksinya menewaskan satu orang dan melukai satu orang lainnya sebelum akhirnya dia ditembak mati mati dua jemaat yang bertindak heroik.
Insiden penembakan ini terjadi di sebuah gereja bernama West Freeway Church of Christ. Serangan itu secara tak sengaja disiarkan langsung atau live di media sosial. Siaran langsung itu sebenarnya untuk prosesi kebaktian. Dalam siran langsung itu terlihat pria bersenjata mengenakan mantel, berdiri, dan melepaskan tembakan dengan senapan.
Dia mulai menembak, di mana orang-orang yang panik bergegas mencari perlindungan. Aksinya terhenti ketika salah satu dari dua jemaat di belakang ruangan berdiri, mengambil pistolnya dan menembak mati penyerang.
Polisi mengatakan sejumlah jemaat bersenjata lainnya juga mengeluarkan senjata mereka. Penyerang tewas di tempat kejadian karena luka-lukanya.
Satu orang jemaat paroki terbunuh dan jemaat kedua menderita luka-luka yang mengancam jiwanya.
Kepala Polisi White Settlement JP Bevering mengatakan kepada Reuters, yang dilansir Senin (30/12/2019), bahwa pria bersenjata itu ditembak oleh setidaknya dua jemaat yang bersenjata dan membalas tembakan. “Ancaman dihentikan berdasarkan tindakan heroik dari dua umat di gereja,” kata Bevering.
Seorang penatua di gereja mengatakan kepada New York Times bahwa pria yang terbunuh adalah seorang penjaga keamanan yang merespons penembak.
“Dia berusaha melakukan apa yang perlu dia lakukan untuk melindungi kita semua,” kata penatua, Mike Tinius. “Sangat menyedihkan melihat ada orang yang melakukan kekerasan,” katanya lagi.
Tinius mengatakan dia tidak tahu identitas penembak dan penembakan itu dilakukan secara acak.
Departemen Pemadam Kebakaran Fort Worth mengeluarkan penugasan untuk mengatasi “ancaman aktif” dan membantu operasi di tempat kejadian.
Seorang saksi mata mengatakan kepada media lokal afiliasi CBS bahwa seorang pria yang bersenjata senapan berjalan ke layanan kebaktian dan melepaskan tembakan.
“Anda merasa hidup Anda berkedip. Saya sangat khawatir tentang anak kecil saya,” kata saksi mata, Isabel Arreola.
Gubernur Texas Greg Abbott menanggapi penembakan itu dengan meminta orang-orang berdoa untuk para korban dan orang-orang yang mereka cintai.
“Tempat-tempat ibadah dimaksudkan untuk menjadi suci, dan saya bersyukur atas (aksi) anggota gereja yang bertindak cepat untuk menjatuhkan penembak dan membantu mencegah lebih lanjut nyawa yang hilang,” kata Abbott dalam pernyataan di Twitter.
Ini bukan penembakan mematikan pertama yang terjadi di sebuah gereja di Texas. Pada bulan November 2017, seorang pria bernama Devin Patrick Kelley menembaki jemaat di sebuah gereja di Sutherland Springs, Texas. Aksinya kala itu menewaskan lebih dari dua lusin jemaat, sebelum akhirnya dia bunuh diri.
“Sayangnya, negara ini telah melihat banyak dari hal ini sehingga kita sebenarnya sudah terbiasa dengan itu pada saat ini. Dan itu tragis dan merupakan situasi yang mengerikan, terutama selama musim liburan,” kata Jeoff Williams, direktur regional setempat di Departemen Keamanan Publik Texas, dalam konferensi pers.
“Saya ingin menunjukkan bahwa kita memiliki beberapa umat paroki yang heroik yang berhenti dari apa pun yang dapat Anda bayangkan, menyelamatkan banyak nyawa, dan hati kita juga tertuju pada mereka dan keluarga mereka.”
Pihak berwenang telah merilis sedikit detail tentang para korban, penembak dan apa yang menyebabkan serangan itu.
Penembakan itu terjadi sehari setelah seorang penyerang dengan pisau menikam lima orang di sebuah pesta Hanukkah di New York.