Inovasi Teknologi, Kirim Uang Antarnegara Diklaim Bisa Murah
NAGALIGA — Jumlah perusahaan financial technology (fintech) terus bertumbuh dengan pesat di Indonesia. Dengan mengandalkan teknologi, aplikasi mobile, atau platform online yang praktis, kini berbagai layanan fintech menawarkan kemudahan yang belum pernah ada sebelumnya.
Salah satunya yang ditawarkan Wallex Technologies. Perusahaan asal Singapura ini mengklaim bisa mengubah metode transfer dana internasional menjadi praktis dan jauh lebih murah.
Country Manager Wallex di Indonesia, Andy Putra mengatakan ada dua hal utama yang perlu diperbaiki dari metode transfer dana internasional pada umumnya, yaitu proses pembayaran dan pengambilan uang.
Menurut Andy, ketika melakukan transfer ke luar negeri, biasanya lembaga perbankan konvensional akan menetapkan biaya layanan progresif. Ini berarti, semakin tinggi dana yang ditransfer, semakin besar pula beban biayanya.
“Namun, Wallex memberlakukan biaya layanan flat hanya sebesar Rp100 ribu per transaksi. Tarif ini jauh lebih murah dibandingkan metode transfer tradisional, pembayaran dengan kartu, atau bahkan PayPal,” kata Andy lewat keterangan tertulis yang dikirim ke redaksi, Rabu (18/12).
Selain itu, banyak bank konvensional yang memproses transfer dana lintas-negara secara offline. Pelanggan harus mendatangi kantor cabang terdekat, melengkapi dokumen, baru bank akan melakukan pengiriman dana. Kurs yang ditawarkan pun biasanya terbatas pada kurs-kurs yang paling banyak digunakan.
“Cara lama kurang efisien, terutama bagi pelanggan dengan mobilitas tinggi yang perlu menyelesaikan transfer dana sesegera mungkin,” kata Andy.
Wallex kemudian menciptakan platform online, dimana pelanggan bisa melakukan transaksi dimana saja dan kapan saja. Semua data terkait biaya, konversi kurs, kelengkapan dokumen, hingga status pembayaran, dicantumkan secara transparan dan akurat.
“Bahkan, pelanggan bisa melakukan konversi ke lebih dari 40 mata uang asing di 180 negara di dunia,” tegas Andy.
Di era digital ini, imbuh Andy, semua berjalan dengan serba cepat dan serba-online. Platform yang terintegrasi dan bisa diakses 24 jam sehari sangat dibutuhkan pelanggan untuk dapat menyelesaikan transaksi transfer lintas negara dalam hitungan menit saja.
Selain dalam hal pembayaran, pihak penerima juga harus dimudahkan. Menurut Andy, umumnya pihak penerima harus membayarkan biaya transfer untuk setiap transaksi internasional.
Dengan begitu, biaya yang dibayarkan akan semakin besar dan tidak efisien khususnya untuk volume transfer internasional yang banyak namun dengan nominal yang kecil.
Dengan Wallex, pihak penerima diklaim bisa berhemat menggunakan akun bank virtual di Singapura, dan Amerika Serikat. Sehingga, transfer dana yang dilakukan hanya akan dikenakan biaya transfer lokal saja yang notabene lebih murah.
Penerima lalu bisa memutuskan untuk mengirimkan dana tersebut ke rekening pribadi mereka untuk menghemat biaya transfer internasional. Hal ini tentunya sangat bermanfaat untuk penerima dana internasional reguler dalam jumlah banyak, seperti eksportir yang melayani pembayaran dari berbagai kanal.
“Berkat teknologi yang kami kembangkan, kami bisa mengubah proses transfer dana lintas-negara menjadi lebih murah, cepat, praktis, dan mudah diakses oleh siapa saja,” ungkap Andy.
Salah satu tren yang berkembang saat ini adalah pertumbuhan transaksi intra-regional di dalam wilayah Asia. Berpartisipasi dalam tren ini, Indonesia sendiri berhasil membukukan nilai ekspor sebesar Rp2.541 triliun (USD 180,06 miliar) pada tahun 2018, naik 6,65% dibandingkan tahun sebelumnya.