Bambang Pamungkas, Bintang Langka di Indonesia Kini Pensiun
NAGALIGA — Bambang Pamungkas bisa dibilang salah satu profil pesepakbola langka yang pernah ada di Indonesia.
Bambang Pamungkas bukan hanya jago meliuk-liuk di lapangan hijau. Mantan striker Persija Jakarta ini merupakan segelintir dari pesepakbola cerdas di luar lapangan.
Salah satu ketajamannya juga ada di kepala. Bepe masih bisa merepotkan bek-bek jangkung dengan lompatannya yang luar biasa meski posturnya standar.Bintang langka di sepak bola Indonesia itu kini memilih gantung sepatu di usia 39 tahun. Dari usia pensiunnya saja, Bambang Pamungkas cukup paham menjaga ‘aset’ sebagai pemain profesional.
Sebagai striker, pria yang akrab dengan sapaan Bepe ini pernah menjadi salah satu mesin gol di Timnas Indonesia. Karakternya kuat sebagai finisher efektif dalam mengonversi peluang menjadi gol.
Perihal lompatannya yang tinggi, Bepe pernah berbagi rahasia. Melalui tulisan di situs miliknya, dia selalu melatih otot-otot kakinya untuk mencapai lompatan tinggi.
Kegandrungannya menulis dalam situs, Bambangpamungkas20.com, menunjukkan Bepe bukan pesepakbola biasa di Indonesia.
Dia bukan hanya terampil di lapangan hijau. Pria kelahiran Getas itu juga cerdas mengekspresikan pemikirannya dalam tulisan.
Bepe merupakan ikon Persija meski pernah merapat di Pelita Bandung Raya. ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
|
Soal hobinya menulis merupakan bagian dari kegandrungannya membaca banyak buku.
Bukan hanya artikel-artikel buah pikirannya yang dia tulis di Blog tersebut. Bepe juga menulis sebuah novel bersambung: Victory.
Tak banyak pesepakbola yang pandai menulis sepertinya. Mungkin ada nama lain seperti Samsul Arif. Sosok striker Barito Putera ini kerap menulis kolom di salah satu surat kabar di Indonesia.
Bepe juga pesepakbola spesial di media. Striker yang gemar memasak itu bukan hanya piawai merangkai kata-kata menjawab pertanyaan para jurnalis di konferensi pers. Suami dari Tribuana Tungga Dewi itu punya pakem ketat terhadap para jurnalis.
Bepe tak pernah mau diwawancara secara ‘door stop’ atau insidental dari jurnalis terutama dari media cetak. Si wartawan biasanya diminta mengirimkan pertanyaan melalui surel untuk dijawab.
Cara ini terkesan arogan bagi sebagian jurnalis. Tapi begitulah Bepe. Dia tampaknya ingin semua dilakukan secara teratur dan rapi.
Gaya ini pula yang dicontoh oleh kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa.
Pengalamannya pernah merumput di Eropa bersama EHC Norad, bisa jadi yang memengaruhi pencitraan Bepe. Di sepak bola Eropa, tak sedikit pemain yang hanya mau bersedia diwawancara saat konferensi pers.