Wed. Sep 25th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Komisi IV DPR Usul 3 Regulasi Lingkungan dalam Konferensi Perubahan Iklim di Madrid

Para pimpinan Komisi IV DPR RI akan berbicara tentang isu lingkungan dalam konferensi Perubahan Iklim di Madrid, Spanyol. Tema yang diangkat dalam konferensi itu adalah tentang kekuatan spiritualitas.

Wakil Ketua Komisi IV Dedi Mulyadi menjelaskan, kekuatan spiritualitas dalam konteks lingkungan adalah bahwa hutan sebagai kekuatan spiritual dalam tata nilai local wisdom atau kearifan kaum tradisi, sudah ada sejak lama di Indonesia.

Menurutnya, perubahan iklim dalam istilah yang dipakai saat ini sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu. Di Indonesia, perubahan iklim itu adalah pancaroba dalam masyarakat tradisi. Jadi istilah itu bukan hal baru.

Pancaroba atau perubahan iklim adalah terjadinya lima perubahan waktu dalam kehidupan manusia. Sebuah fenomena ketidakseimbangan alam sebagai akibat dari ketidakseimbangan waktu, musim atau iklim.

“Dari itu terjadi kekacauan dalam pancaroba, kekacauan kehidupan,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/12).

Dia mengibaratkan pancaroba dalam wayang adalah ketika Krisna dan Arjuna dicabut hingga menyebabkan kehancuran akibat peperangan. Keduanya dicabut ketika menghadapi musuh sehingga memunculkan malapetaka. Krisna dan Arjuna dalam dunia pewayangan adalah faktor penting dalam menjaga keseimbangan.

Jadi, kata Dedi, dari cerita itu menunjukkan bahwa ajaran keseimbangan itu sudah ada dalam spiritualitas Indonesia. Misalnya, ada ajaran keseimbangan manusia dengan alam, manusia dengan manusia, yang di dalamnya adalah bentuk penyerahan diri pada Tuhan.

1 dari 2 halaman

Local Wisdom Ditinggalkan

Lalu saat ini dunia, terutama Indonesia, memasuki era modern. Era modern ditandai dengan pengejaran ekonomi sebagai kekuatan mengejar kebahagiaan manusia. Pengejaran kebahagiaan itu melahirkan eksploitasi sumber daya alam.

“Eksploitasi melahirkan perusakan hutan, gunung dan laut. Kerusakan itu melahirkan ketidakseimbangan,” ungkap Dedi.

Saat Orde Baru, dia menambahkan, mulai dibangun sektor pertanian. Kita mengejar pertumbuhan dan produksi. Akibatnya, terjadilah modernisasi pengelolaan lingkungan. Misalnya, modernisasi dalam pertanian melahirkan pestisida yang merusak lingkungan.

Lalu dalam bidang kehutanan terjadi pembabatan hutan untuk menjadi kawasan ekonomi seperti perkebunan dan sejenisnya.

Akhirnya, spiritualitas dan tata nilai local wisdom mulai ditinggalkan karena dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip negara modern.

Namun sekarang, kata Dedi,ternyata perkembangan dunia internasional, terutama di belahan barat, kembali ke local wisdom yang dulu dipergunakan di Indonesia.

Misalnya, go green itu bukan istilah baru bagi masyarakat tradisi Indonesia. Sampai hari ini, Indonesia masih melaksanakan prinsip go green, yakni pengelolaan lahan pertanian secara alamiah, seperti pupuk organik dan lain sebagiannya.

2 dari 2 halaman

Tiga Undang-Undang

Dedi mengatakan, karena tradisionalisme pengelolaan lingkungan sudah ditinggalkan sehingga keseimbangan alam terganggu. Maka ia berpendapat perlu dibuat tiga regulasi undang-undang terkait lingkungan.

Pertama, Dedi memandang bahwa hutan adalah sebagai sumber ketahanan nasional. Maka, perlu dibuat Undang-undang Ketahanan nasional dalam konteks kehutanan. Indonesia sudah tidak perlu lagi membuka hutan untuk kepentingan ekonomi. Hutan kembali menjadi sumber ketahanan nasional.

“Jadi hutan dalam pandangan saya hari ini hanya berfungsi konservasi saja, karena (untuk kepentingan) ekonomi sudah cukup, malah berlebih,” katanya.

Kedua, perlu didorong undang-undang perlindungan masyarakat adat. Sebab, masyarakat adat itu adalah polisi kehutanan sejati Indonesia. Merekalah yang menjaga alam Indonesia berdasarkan kekuatan keyakinannya.

“Karena bagi mereka, hutan dan laut adalah tempat bersemayamnya Tuhan, sehingga terjadi sakralitas. Itu juga sama di masyarakat Amazon dan tempat lainnya,” ujarnya.

Lalu ketiga perlu dibuat Undang-undang konservasi ekosistem dan sumber daya hayati.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.