AS-Taliban Lakukan Perundingan Lagi di Qatar
NAGALIGA — Amerika Serikat (AS) kembali melanjutkan perundingan dengan kelompok Taliban. Perundingan itu digelar di Doha, Qatar, Sabtu (17/9).
Perundingan itu kembali digelar tiga bulan setelah Presiden AS Donald Trump secara sepihak membatalkan pertemuan dengan petinggi Taliban. Itu terjadi setelah seorang tentara AS tewas akibat serangan Taliban.
Taliban sejauh ini tidak mengakui pemerintahan Afghanistan, dan menganggapnya sebagai boneka Negara Paman Sam.
“AS akan bergabung kembali untuk berunding di Doha. Fokus dari diskusi ini akan mengurangi kekerasan yang masih mengemuka jadi negosiasi intra-Afghan dan gencatan senjata,” demikian pernyataan salah satu sumber di AS seperti dikutip dari AFP.
Dalam kunjungan itu, Trump menyatakan bersedia melanjutkan perundingan damai dengan Taliban. Sebab, AS dan Taliban sudah berperang di Afghanistan selama 18 tahun.Secara terpisah, juru bicara Taliban di Qatar, Suhail Shaheen, mengonfirmasi perundingan dengan AS yang digelar di Doha.
Suhail mengonfirmasi pertemuan itu lewat kicauan akun Twitter pribadinya. Bukan hanya itu, dalam kicauannya tersebut, ia menyebut Anas Haqqani-saudara laki-laki dari deputi Taliban-disebutkan turut dalam pertemuan.
Haqqani baru saja dibebaskan dari tahanan pemerintahan Afghanstan ppada bulan lalu, sebagai syarat pertukaran sandera seorang akademis US dan rekannya dari Australia.
Sebelumnya, Kamis (5/12), Juru runding Amerika Serikat untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad, tiba di Ibu Kota Kabul untuk bertemu dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani.
Sepekan sebelumnya Trump melakukan kunjungan mendadak ke pangkalan militer AS di Afghanistan dalam memperingati Hari Pengucapan Syukur (Thanksgiving).
“Duta Besar Khalilzad akan bergabung dalam dialog dengan Taliban untuk membicarakan langkah-langkah terkait negosiasi damai intra-Afghan dan penyelesaian urusan setelah perang, termasuk meredam kekerasan dan gencatan senjata,” demikian isi keterangan pers Kementerian Luar Negeri.
Setelah dari Afghanistan, Khalilzad menuju Qatar untuk bertemu dengan biro politik Taliban.
Perundingan antara AS dan Taliban nyaris membuahkan hasil pada September lalu. Diharapkan hal itu bisa meretas jalan untuk negosiasi damai antara Taliban dan pemerintah Afghanistan.