Sun. Oct 6th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

5 Mitos Hormon Testosteron yang Sering Salah Kaprah

Hormon testosteron sangat erat dikaitkan dengan pria. Hormon ini sangat penting dalam sistem reproduksi seorang pria. Biasanya hormon testosteron akan meningkat ketika seorang laki-laki beranjak remaja dan hormon ini akan mengalami penurunan produksi ketika seorang pria telah berusia 30 tahun ke atas.

Selain berperan penting dalam sistem reproduksi, hormon ini juga memiliki fungsi dalam pembentukan kepadatan tulang dan kekuatan otot. Meski demikian terdapat pula beberapa mitos yang beredar luas terkait dengan hormon testosteron. Melansir dari South China Morning Post, berikut ulasannya :

1. Testosteron adalah hormon seks pria

Institut Kesehatan Nasional AS mengatakan testosteron adalah salah satu androgen yang paling melimpah. Hormon ini mengontrol pengembangan dan pemeliharaan karakteristik pria. Beberapa situs web juga mengatakan jika testosteron merupakan hormon seks pria yang penting untuk perkembangan seksual dan reproduksi.

Tak hanya hormon pria, testosteron juga menjadi hormon steroid aktif biologis paling melimpah pada tubuh wanita untuk perkembangan dan kesejahteraan wanita. Hormon ini membantu mendukung ovulasi. Pada pria dan wanita reseptor hormon ditemukan di hampir semua jaringan dan berkontribusi pada massa tubuh, kesehatan tulang, fungsi kognitif dan suasana hati.

tabel

2. Testosteron mendorong agresi dan kekerasan seksual

Kabarnya kadar hormon testosteron yang lebih tinggi menyebabkan agresi. Menurut studi 2012 di International Journal of Endocrinology anda Metabolism mengatakan ada bukti bahwa kadar testosteron yang lebih tinggi pada individu dengan perilaku agresif.

Namun penelitian Gold Standard melakukan uji coba terkontrol placebo dan menunjuukan orang dengan hormon testosteron tinggi tidak meningkatkan permusuhan. Dan ketika sampai pada tahap testosteron endogen, studi klasik ini tidak menghubungkan hormon tersebut dengan agresi dan kekerasan.

3. Penyebab krisis moneter 2008 dan siklus boom –bust

Setelah mengalami krisis moneter kedua pada 2008, beberapa komentator mengatakan peristiwa ini disebabkan karena tingginya testosterone. Seorang komisaris Uni Eropa sangat yakin bahwa testosterone adalah salah satu alasan mengapa sistem keuangan turut terpengaruh. Namun satu penelitian mencoba menghubungkan testosterone dengan krisis ekonomi.

Studi 2008 yang dilakukan oleh dua orang ahli saraf Universitas Cambridge menunjukkan bahwa keuntungan finansial dapat meningkatkan level testosterone yang menyebabkan taruhan berisiko. Mereka mengukur testosterone dari 17 pedagang di pagi dan sore hari selama delapan hari sambil melacak kinerja keuangan mereka.

Para ilmuwan berhasil menunjukkan bahwa orang yang memiliki testosterone relatif tinggi di pagi hari cenderung memiliki pendapatan yang lebih tinggi pada hari itu. Namun peneliti tidak menemukan adanya hubungan antara penghasilan tinggi dan tingkat testosterone di sore hari.

Hormon

4. Testosteron menambah intim kehidupan cinta Anda

Iklan penguat testosteron menjanjikan kekuatan dan vitalitas serta mampu meningkatkan stamina dan kepercayaan diri di atas ranjang. Selain itu ada juga tabloid yang mengatakan semakin tinggi level testosteron maka akan semakin besar juga jumlah aktivitas seksual yang dilakukan. Sebuah studi testosteron pria dan perilaku seksual menunjukkan hubungan yang lemah. Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam literatur ilmiah 2017.

Bahkan tingkat testosteron tertentu yang relatif rendah diperlukan untuk fungsi seksual yang lebih optimal, tetapi di atas ambang batas itu testosteron tidak membuat banyak perbedaan bagi pria dan wanita.

5. Semakin banyak testosteron, maka semakin baik kualitas seorang atlet

Para peneliti yang berafiliasi dengan Asosiasi Federasi Atletik Internasional menyatakan bahwa perbedaan jenis kelamin yang luas dalam sirkulasi konsenterasi testosteron menjelaskan perbedaan dalam kinerja atletik. Efek testosteron tidak langsung bagi pria maupun wanita.

Angkat Besi

Pada tingkat paling dasar tidak ada penelitian yang menyimpulkan bahwa seseorang dapat memprediksi kecepatan atau kekuatan dengan mengetahui tingkat testosteron peserta. Sementara testosteron memengaruhi parameter yang terkait dengan atletik, termasuk ukuran otot dan penyerapan oksigen. Hubungan tersebut tidak diterjemahkan ke dalam kinerja olahraga yang lebih baik dengan cara yang jelas.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.