Merawat Keberagaman dengan Toleransi
JAKARTA – Pelaksanaan Pendidikan Politik Partai Golkar 2019 bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman kepada masyarakat luas dan kader partai tentang nilai-nilai kebangsaan. Peningkatan kualitas masyarakat dan kader partai diharapkan menjadi tonggak bagi kemajuan bangsa.
“Tema ini kami usung setelah melihat berbagai fakta sosial yang membuat bangsa bisa tercerai berai. Kami ingin menjaga bangsa dengan terus mengupayakan terejawantahkannya nilai-nilai Pancasila,” tutur Syamsul Bachri, Ketua Pelaksana Pendidikan Politik Partai Golkar 2019, di Hotel Merlynn Park, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2019).
Yudi Latif yang dihadirkan pada gelombang kedua mengatakan untuk merawat bangunan ke-Indonesia-an di tengah kecenderungan menguatnya politik identitas akhir-akhir ini, yang paling penting adalah perlunya sikap toleran yang harus diwujudkan dalam tindakan nyata.
“Karena itu, perlu keteladanan tokoh masyarakat dan agama dengan menumbuhkan sikap yang saling menghargai dan menghormati antar umat beragama,” tuturnya.
Sebagaimana dikisahkan Yudi Latif, salah satu contoh toleransi yang menarik adalah sebagaimana dipraktikkan umat Hindu dan Islam di Bali pada saat perayaan Hari Raya Nyepi yang kebetulan jatuh pada Hari Ju’mat.
“Kedua tokoh agama, baik dari Hindu dan Islam saling memberikan toleransi dan penghormatan karena pada hari itu keduanya sama-sama melaksanakan peribadatan,” katanya.
Lanjut Yudi, pada saat Hari Raya Nyepi, lazimnya suasana tampak hening karena semua aktivitas masyarakat biasanya ditiadakan untuk menghormati umat Hindu. Namun demikian, umat muslim tetap dipersilahkan melaksanakan ibadah salat Jumat.
Sebaliknya, untuk menghormati Hari Raya Nyepi, umat muslim dalam melaksanakan ibadah salat Jumat tidak menggunakan pengeras suara.
Sementara terkait dengan peran partai politik, terutama dalam upaya memantapkan Pancasila sebagai ideologi negara, lanjut Yudi Latif, Partai Golkar memiliki historitas yang kuat dengan Pancasila. Itu nampak jelas ketika kita mencermati tujuan didirikannya Golkar, salah satunya yakni mempertahankan Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara.
“Saya meyakini, bahwa Golkar adalah partai politik yang konsisten dan teruji komitmennya manakala menyangkut urusan kebangsaan, terutama dalam hal mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pemantapan Pancasila,” tegasnya.