Mayat dalam Truk dari Inggris Mulai Dimakamkan di Vietnam
NAGALIGA– Sekitar 16 dari 39 mayat yang ditemukan dalam truk kontainer di Inggris mulai dimakamkan oleh keluarga di Vietnam pada Kamis (28/11).
Dilansir AFP, sekitar 16 jenazah menumpang penerbangan komersial dari London dan tiba di Vietnam pada Rabu (27/11) pagi. Kesemua jenazah kemudian dipulangkan kepada keluarga untuk dimakamkan dan dikremasi.
Vo Van Binh, salah satu orang tua korban yang berada dalam truk nahas tersebut mengaku sedih kehilangan putranya untuk selamanya.
Binh mengatakan keluarganya memilih untuk membawa pulang jasad anaknya, Vo Van Linh untuk kemudian dikremasi pada Kamis (28/11) malam.
“Saya ingin membawa jasadnya sehingga bisa melihat wajahnya untuk terakhir kalinya,” ucap Binh kepada AFP.
Selain Linh, ada empat orang lain dari distrik Can Loc, provinsi Ha Tinh yang menjadi korban dalam peristiwa nahas tersebut.
“Ini merupakan pengalaman pertama kami mengalami tragedi lima anak muda tewas dan dimakamkan pada saat yang bersamaan,” ungkap warga setempat.Awal November lalu pemerintah Vietnam mengungkap rencana untuk memulangkan 39 mayat yang ditemukan tewas dalam truk kontainer di kawasan industri Essex, Inggris setelah proses identifikasi rampung. Semua korban berasal dari enam provinsi, yaitu Hai Phong, Hai Duong, Nghe An, Ha Tinh, Quang Binh, dan Thua Thien Hue.
Kepolisian Essex berhasil mengonfirmasi identitas para korban yang terdiri dari 31 pria dan delapan wanita sebagai warga negara Vietnam. Petugas koroner juga telah merampungkan seluruh proses identifikasi para korban serta memberitahukan kepada pihak keluarga.
“Ini adalah langkah yang penting dalam investigasi dan memungkinkan kami untuk bekerja sama dengan rekan-rekan kepolisian Vietnam agar bisa mendukung para keluarga korban. Pikiran kami akan tetap bersama dengan para keluarga dan teman-teman dari para korban yang berakhir di wilayah kami,” kata asisten kepala kepolisian Essex, Tim Smith.Para perantara bisnis itu membantu warga untuk pergi ke beberapa negara Eropa dengan harapan bisa sampai ke Inggris. Para imigran menuju ke Inggris harus bersembunyi di dalam truk berpendingin yang tidak melalui proses pemeriksaan seketat kendaraan lain dengan melalui rute yang sangat berbahaya.
Beberapa organisasi dan ahli berpendapat banyak imigran, terutama wanita dan anak-anak di bawah umur, yang menjadi target eksploitasi pekerja selama melakukan perjalanan.
Banyak imigran asal Vietnam yang berakhir menjadi pekerja di salon kecantikan kuku atau bekerja di ladang ganja demi mendapatkan uang untuk membayar perantara dan membiayai keluarga di kampung halaman.
