3 Chef Indonesia Sajikan Tempe Berpadu Lobster hingga Burung Dara
Jakarta – Tempe bisa ‘disulap’ jadi hidangan istimewa. Tiga chef berbakat Indonesia ini membuktikannya lewat kreasi tempe dengan lobster hingga burung dara.
Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang mendunia. Melalui proses fermentasi kedelai, tempe bahkan disebut sebagai superfood berkat manfaat sehatnya. Tempe tak hanya enak digoreng saja, tapi tempe juga bisa dikreasikan jadi hidangan istimewa dengan padu padan bahan dan presentasi tak biasa.
Hal ini dibuktikan 3 chef berbakat asal Indonesia yaitu Ragil Imam Wibowo dari Nusa Indonesian Gastronomy, Adhitia Pratama Julisiandi dari 1945 Restaurant, dan Philip Walasary dari TWG Tea Salon & Boutique.
 Foto: Fairmont Jakarta |
Ketiganya berkolaborasi dalam ‘Six Hands Dinner’ di 1945 Restaurant, Fairmont Jakarta yang akan digelar pada Rabu, 20 November 2019. “Makan malam kolaboratif ini akan menampilkan kreativitas para chef dalam menggunakan tempe tradisional untuk dieksplorasi sedemikian rupa dan mengubahnya menjadi hidangan yang luar biasa,” tutur chef Adhit.
Jenis tempe yang dipakai beragam seperti tempe kedelai, tempe jagung, tempe kedelai hitam, tempe kacang hijau, tempe kacang parang, tempe menjes, dan tempe kacang merah. detikFood (12/11) berkesempatan menjajal 7 menu yang sudah disiapkan 3 chef ini.
Menu pertama adalah “amuse bouche” yang dirancang chef Adhit. Penyajiannya unik menggunakan mangkuk bertingkat. Di bagian teratas ada cone tempe berbumbu kari yang membungkus oncom.
 Foto: Fairmont Jakarta |
Disusul dengan sorbet tempe dan gel asam Jawa yang kecut untuk menyegarkan mulut. Di bagian terakhir ada daun sirih yang menampung tempe bacem, gurita rebus, dan aging ikura. Sensasi manis tempe bacem ternyata menyatu dengan baik bersama gurita hingga ikura alias telur ikan.
Chef Philip unjuk gigi dengan menu kedua, Kohu-kohu. Hidangan ini berasal dari tanah kelahiranya yaitu Maluku. Ia memakai kombinasi singkong kukus bercampur ikan cakalang asap, kelapa parut denngan rempah, tauge, dan kacang panjang. Semuanya lalu disiram kuah ikan.
Penyempurnanya adalah keripik tempe untuk memberi sensasi renyah. “Pakai tempe yang biasa ditemui di tanah Jawa,” ujar chef Philip.
 Foto: Fairmont Jakarta |
Dara Pencok Tempe dari chef Adhit tak kalah menarik selera. Berupa daging burung dara yang dimasak dengan teknik chargrilled dan disajikan dengan sambal pencok tempe. Sambal ini dibuat dari tempe kacang koro homemade. Soal daging burung dara, teksturnya sangat empuk dan juicy.
Chef Ragil menawarkan keunikan lewat Lodeh Tempe Kulat Pelawan. “Ini lodeh yang diblender sama tempe dari Malang,” kata chef Ragil. Bentuknya jadi mirip puree dengan rasa khas sayur lodeh. Di atasnya diberi topping tempe kedelai hitam organik dan tentu saja kulat pelawan, jamur mahal dan langka dari Bangka.
Chef Ragil juga menyajikan Daging Pantolo Masak Bambu. Daging sapi ini dimasak dengan kacang hitam yang sudah difermentasi. Penyajiannya dengan mashed tempe organik dan puding daun singkong.
 Foto: Fairmont Jakarta |
Terakhir ada Lobster Napinadar karya chef Adit. Ia menggunakan lobster yang diolah dengan butter poached dan disajikan dengan gulai, saus lapinadar berbahan andaliman, crab mousse, sambal dabu-dabu salsa, dan 3 jenis tomat. Untuk tempenya memakai tempe jagung.
Makan malam ditutup dengan kreasi chef Philip, dessert Kue Brem. Dibuat dari kue beras hitam yang difermentasi, cokelat Bali yang di-infused dengan TWG Tea Poetic Star, spons tempe dan disajikan dengan sorbet tape dan tjampolay syrup dengan tempe caramelized crumble.
Kalau tertarik mencicip 7 menu buatan 3 chef berbakat Indonesia ini, Six Hands Dinner di 1945 Restaurant dibanderol Rp 680.000++ per orang. Informasi dan pemesanan bisa menghubungi +62 (21) 2970 3333 atau email [email protected].
