Thu. Dec 19th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Komisi X Minta M Iriawan Segera Benahi PSSI Secara Transparan

JAKARTA – Seiring terpilihnya Mochamad Irawan sebagai Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesai (PSSI), banyak harapan disampaikan agar sepak bola nasional bisa mendunia. Salah satu yang harus dibenahi di tubuh PSSI adalah transparansi, mulai dari rekrutmen pemain, pelatih, sampai pengurus.

Anggota Komisi X DPR RI Adrianus Asia Sidot mengemukakan pandangannya soal PSSI, di  Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).

“PSSI harus dibenahi dari pusat sampai daerah. Carut marut persepakbolaan nasional luar biasa, sehingga prestasi sepak bola nasional menyedihkan,” ucapnya.

Dengan populasi lebih dari 250 juta jiwa, sebenarnya Indonesia mudah mencari talenta baru pesepak bola nasional. Sumber daya manusia yang melimpah ini harusnya dimanfaatkan betul. Kuncinya, kata politisi Partai Golkar itu, adalah transparansi dalam pembinaan. Tanpa itu sulit sepakbola nasional bicara di tingkat dunia.

“Perlu transparansi, baik dalam pengelolaan keuangan dan pembinaan pemain,” kilah legislator asal Kalimantan Barat ini. Menurutnya, bibit-bibit pemain sepak bola bagus banyak dari tanah Papua dan Indonesia timur. Talenta dari pulau Jawa juga tidak kalah hebatnya. “Kita beri kesempatan kepada semua daerah. Yang lebih penting sistem rekrutmen harus terbuka, transparan, dan akuntabel,” sambungnya lagi.

Mantan Bupati Kabupaten Landak, Kalbar, itu juga menyorot soal penonton sepak bola di Tanah Air. Masyarakat sebagai penonton sepak bola harus dididik bersikap dewasa saat menonton kompetisi antar-klub sepak bola. Penonton harus mampu menerima kekalahan dan kemenangan saat klub idolanya bermian.

“Saya sedih sekali setiap ada klub besar bertanding selalu ada keributan. Selalu yang jadi sasaran itu stadion. Dibakar dan dirusak. Ini, kan, biaya lagi. Harusnya biaya itu digunakan untuk pembinaan, tapi karena stadion rusak atau ada yang meninggal dunia, akhirnya dana tersedot ke perbaikan stadion dan santunan kematian. Masyarakat harus didik dengan kebesaran jiwa menerima hasil pertandingan,” seru Adrianus.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.