Wisata Kuliner di Jalan Sinar Cianjur Kian Bersinar
Jakarta – Bagi warga Cianjur, Jawa Barat, Jalan Sinar cukup melegenda sebagai tempat jajanan kuliner malam. Penamaan jalan tersebut tak terlepas dari keberadaan bioskop Sinar yang cukup terkenal pada zamannya.
Hingga kini bangunannya masih kokoh berdiri. Sayang, lantaran tergerus perkembangan transformasi teknologi, perlahan masa keemasan bioskop Sinar pun redup. Hingga akhirnya pengelola bioskop memilih menutup selama-selamanya tempat tersebut.
Lalu apa nama asli Jalan Sinar? Pemerintah Kabupaten Cianjur menamainya Jalan Dewi Sartika. Namun warga Cianjur lebih familiar menyebutnya Jalan Sinar.
Selain dikenal karena bioskopnya, Jalan Sinar juga cukup terkenal karena di tempat itu terdapat beragam jajanan. Mulai penganan hingga makanan berat. Puluhan tenda dan gerobak berjejer rapi menyediakan beragam menu, seperti seafood, pecel lele atau pecel ayam, beragam sate, martabak, batagor, dan banyak pilihan menu lain. Konon, keberadaan Jalan Sinar sebagai pusat kuliner legendaris sudah ada sejak puluhan tahun lalu.
Setiap petang menjelang malam, terdapat pusat berbagai jajanan atau kuliner. Tak heran warga menyebut Jalan Sinar sebagai ‘Malioboro’-nya Cianjur. Pemkab Cianjur memiliki obsesi menjadikan Jalan Sinar sebagai pusat kuliner andalan.
Mie ayam Putra Bengawan salah satu mia ayam yang opuler di Jalan Sinar, Cianjur, Jawa Barat. Foto: @ajun02_
“Kami sudah membuat konsep ‘Semalam di Cianjur’. Program ini merupakan upaya kami menggaet wisatawan dari luar daerah agar memiliki kesan saat bertandang ke Cianjur. Jalan Sinar merupakan salah satu lokasi wisata malam karena memiliki berbagai jenis kuliner yang juga legendaris,” terang Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman, di Cianjur, Kamis 31 Oktober 2019.
Nanti, ruas jalan tersebut akan dibuat bebas kendaraan pada malam alias car free night. Menurut Herman, car free night tak hanya akan diberlakukan di ruas Jalan Dewi Sartika, tapi juga di ruas-ruas jalan arteri lainnya.
“Dukungan dari stakeholder juga dibutuhkan untuk mengembangkannya. Sehingga ke depan Cianjur akan lebih dikenal sebagai gudangnya kuliner,” tegas Herman.
Momentum itu akan dimanfaatkan juga dengan memperkenalkan budaya khas Cianjur seperti mamaos dan maenpo sebagai daya tarik. Hal itu diyakini Herman, bisa lebih memperkenalkan wisata budaya dan wisata kuliner Cianjur.
“Satu di antaranya yang dilakukan Grab. Manajemen perusahaan ini ikut berkontribusi positif mengembangkan wisata kuliner Cianjur. Langkah Grab ini menguntungkan semua pihak. Tak hanya para pedagang, tapi juga untuk masyarakat yang diberikan kemudahan sekadar memesan makanan yang diinginkan,” tuturnya.
Area Head of West Java, Yose Teriza Arizal, mengatakan sudah menjadi komitmen dari Grab ikut berkontribusi mengembangkan lokasi wisata kuliner, termasuk di Cianjur. Program tersebut diyakini akan mendongkrak para pelaku UMKM yang konsen pada bidang kuliner.
Grab dan Pemkab Cianjur bakal kembangkan Jalan Sinar sebagai pusat kuliner dengan sistem car free night. Foto: @dianbayu
“Di Jawa Barat, kami sudah melakukan program ini di beberapa pusat-pusat kuliner. Kalau di Cianjur, di Jalan Sinar ini baru yang pertama,” kata Yose. Di Kabupaten Cianjur, kata Yose, Grab memiliki sekitar 1.000 mitra binaan UMKM. Pengembangan wisata kuliner di Jalan Sinar berkonsep membuat nyaman masyarakat.
“Jadi, kami ingin di pusat wisata kuliner Jalan Sinar ini, masyarakat betul-betul menikmati sajian makanan. Mereka happy. Nah, kalaupun ada yang tak bisa datang langsung, mereka bisa memesan melalui aplikasi seakan-akan berada di Jalan Sinar ini. Kami pertemukan dunia nyata dan dunia maya, ” tandasnya.