Fri. Nov 8th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Vokalis Lacuna Coil Geram dengan Para Pembajak Lagu

MILAN – Di era digital seperti saat ini, segala hal bisa disajikan secara instan, tak terkecuali dalam menikmati musik. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi, masyarakat sudah bisa mendengarkan lagu-lagu dari band kesayangannya hanya melalui layanan streaming di gadget mereka.

Hal itu pun dinilai sangat memberikan dampak atau pengaruh terhadap industri musik, dan bahkan tidak sedikit pihak yang menyalahgunakannya. Kenyataan tersebut ternyata cukup mengganggu pikiran Cristina Scabbia, vokalis band gothic metal/alternative metal asal Italia, Lacuna Coil.

Kepada Capital Chaos, wanita berusia 47 tahun itu membandingkan perbedaan bagaimana musik diperlakukan. Pada saat ini, melalui streaming, musik sudah bisa dinikmati pendengar, dan hal ini jauh berbeda dengan ketika Scabbia kali pertama membentuk Lacuna Coil bersama rekan-rekannya 25 tahun yang lalu.”Ya, segalanya pasti berubah. Kembali mundur, ketika kami awal mendirikan band, tentu saja, ini semua tentang rilisan fisik, ini semua tentang menunggu dengan khusyuk di toko kaset untuk rilisan album. Anda benar-benar menanti untuk hari perilisan tersebut,” ucap Scabbia kepada Capital Chaos TV, baru-baru ini.

“Dan sekarang, semuanya bisa hanya melalui streaming. Di situ terdapat beberapa oknum (pembajak) yang mengeluarkan album dan lagu tanpa sedikit pun rasa hormat kepada sang seniman. Sepertinya itu bukan apa-apa, sementara setiap lagu, setiap rekaman memegang peranan seni dan hati sang seniman,” paparnya.

“Di situ, hanya terdapat sedikit sekali rasa hormat kepada musik, yang agak menyedihkan, bagi mereka yang tidak memahaminya.”

Kendati demikian, Scabbia mengakui bahwa tidak ada yang bisa melawan ketika musik diunggah di dunia maya secara ilegal. “Saya hanya berharap ada lebih banyak rasa hormat terhadap musik, itu saja,” tegasnya.

“Itu memang sangat sulit sejak awal. Saya ingat banyak orang, ketika saya memberitahu mereka bahwa saya seorang musisi, saya seorang vokalis dalam sebuah band, mereka mengucapkan, ‘Ya, tapi apa pekerjaan Anda yang sebenarnya?’ Dan saya menjawab, ‘Ya, inilah pekerjaan saya. Saya kenyataannya tur keliling dunia. Kami hidup melalui musik kami’,” jelas Scabbia.

“Namun, beberapa orang masih memiliki mentalitas bahwa musik dan tur hanyalah sebuah hobi. Dan bagi sebagian besar dari kami para seniman, tidak — inilah (musik) hidup kami. Jadi, saya berharap semua orang akan memahaminya,” pungkasnya.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.