Kebakaran Mengerikan Landa Lebanon: ‘Ini seperti Hari Penghakiman’
DAMOUR – Kebakaran hutan yang mengerikan melanda Lebanon. Penduduk setempat yang putuas asa mengibaratkannya seperti “hari penghakiman”.
Ketika kobaran api menjulang tinggi menuju lingkungannya, gelombang ingatan tak menyenangkan kembali menghampiri Mona Khoury, 78, pria yang tinggal di kota pantai Damour, selatan Beirut.
“Kami ingat masa-masa perang,” katanya sembari bersandar di dinding putih lantai apartemennya. “Dunia terbakar, lonceng gereja berdering. Kami pergi secepat mungkin dan melihat bahwa orang lain juga melarikan diri,” ujarnya menggambarkan pelariannya dari kobaran api besar yang menyapu hutan gunung di belakang kota pada Senin malam.
“Itu seperti dulu,” katanya mengacu pada 1976, tahun di mana Lebanon dilanda perang saudara 15 tahun ketika milisi menyerang kota kelahiran Khoury, yang memicu eksodus massal penduduk lokal.
Dia ikut eksodus dan kembali ke kota kelahirannya bertahun-tahun kemudian. Menurutnya, kebakaran selama minggu ini lebih berbelas kasih, karena berhenti di jalan di seberang rumahnya.
Kebakaran yang melanda daerah pemukiman di Damour dari hari Senin pertama kali melewati Meshref. Dari wilayah itu menuju pegunungan Chouf butuh lima menit dengan naik kendaraan.
Di pegunungan itulah sebagian besar hutan dan bangunan hancur. Kebakaran cepat meluas karena didukung angin kencang dan kondisi lingkungan yang kering.
“Itu adalah angin api,” kata Abdel-Rahman, 35, saat dia membersihkan jelaga di depan sebuah vila di Damour.
“Itu tidak bisa dipercaya, apinya tingginya 20 hingga 30 meter (66 hingga 98 kaki); tidak ada yang bisa mengikutinya,” ujarnya, seperti dikutip Al Jazeera, Kamis (17/10/2019).
Abdel-Rahman, yang menjaga vila untuk pemiliknya yang datang untuk liburan akhir pekan sedang tertidur ketika dia melihat cahaya oranye datang melalui jendela.
“Ini seperti hari penghakiman. Mengerikan, benar-benar mengerikan,” katanya, sembari menonton video kobaran di seberang jalan dari rumah.
Kebaran di Lebanon tersebut membakar ratusan hektare hutan. Meski kebakaran hanya berlangsung dua hari, yakni Senin hingga Selasa, namun kebakaran itu tercatat sebagai yang terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir.
Puluhan tim pertahanan sipil dari seluruh Lebanon telah berhasil mengendalikan kobaran api pada Selasa malam dengan bantuan helikopter Tentara Lebanon dan dua pesawat pemadam kebakaran yang disediakan oleh Siprus.
Padamnya kebakaran hutan juga berkat hujan yang turun pada hari Rabu (16/10/2019).
Menteri Lingkungan Hidup Fadi Jreissati menyatakan keadaan darurat lingkungan pada Selasa malam. Dia menyerukan kepada orang-orang untuk bekerja sama untuk mendukung upaya reboisasi.
Pada saat yang sama, kelompok sukarelawan terus membantu mereka yang kehilangan tempat tinggal dan yang terkena dampak kebakaran, dengan sumbangan makanan, air, dan obat-obatan.