Akrobat Elite Partai Jelang Pengumuman Kabinet Jokowi
Jelang pelantikan dan pengumuman susunan kabinet kerja jilid II, elite-elite partai semakin gencar melakukan komunikasi politik. Manuver yang dilakukan para elite politik ini berpeluang besar mengubah susunan kabinet jilid II yang sudah disusun Jokowi.
Presiden Jokowi pernah berkata kabinet kerja akan diumumkan setelah pelantikan atau sehari usai pelantikan. Namun, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut enggan merinci secara pasti.
“Mungkin bisa di hari yang sama dengan pelantikan, mungkin sehari setelah pelantikan. Insya Allah semua akan kita siapkan,” ungkap Jokowi.
Setelah pertemuan para elite politik ini apakah partai koalisi Jokowi bertambah? Atau susunan kabinet yang disusun Jokowi juga berubah? Berikut ulasannya:
Jokowi Bertemu SBY
Sepekan jelang pelantikan presiden, Presiden Jokowi semakin gencar melakukan pertemuan dengan ketua umum partai politik. Pertama Presiden Jokowi mengundang Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (10/10). Jokowi akui banyak yang dibahas dengan SBY, salah satunya soal kemungkinan koalisi.
Jokowi awalnya menjelaskan, pertemuan dengan SBY membahas terkait masalah kebangsaan dan situasi terkini negara. Begitu juga soal politik terkait koalisi, tapi belum terjadi sebuah keputusan.
“Ditanyakan langsung ke Pak SBY langsung. Ya kita berbicara itu tetapi belum sampai ke sebuah, apa, sebuah keputusan,” kata Jokowi.
Kemudian, setelah bertemu dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Jokowi mengatakan, susunan kabinet kerja jilid II masih bisa berubah. Walaupun, kata dia, hingga saat ini sudah rampung tersusun.
“Iya, mungkin ada pertimbangan masih bisa,” katanya.
Kemesraan Prabowo dan Jokowi
Sehari usai bertemu SBY, Jumat (11/11) Presiden Jokowi bertemu dengan Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan keduanya terlihat akrab dan cair. Jokowi dan Prabowo keluar dari ruangan jepara dengan tertawa.
Tidak ada raut wajah tegang. Dalam pertemuan itu, mereka membahas banyak hal. Salah satunya yaitu tentang Partai Gerindra yang akan berkoalisi dengan Jokowi. Tetapi kata dia hal tersebut belum final.
“Masalah koalisi, tapi ini belum final, tapi kami sudah bicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra koalisi kita,” kata Jokowi sambil tersenyum di samping Prabowo.
Kemudian, Prabowo pun menyambut baik dan siap jika diminta untuk memberikan gagasan. Dia juga mengklaim akan membantu pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Walaupun tidak diberikan jabatan, Prabowo mengklaim akan tetap jadi penyeimbang.
“Kalau umpamanya kita tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal di luar sebagai check and balance, sebagai penyeimbang, kan kita di Indonesia enggak ada oposisi ya Pak,” ungkap Prabowo.
Kemudian, Prabowo juga mengklaim hubungannya bersama Jokowi sangat baik. Walaupun kemesraan itu kata dia banyak yang tidak suka. Terlebih mesra, hal itu juga diakui oleh mantan wali kota Solo tersebut.
“Hubungan saya baik, bisa dikatakan mesra gitu Pak ya?”
“Sangat mesra,” timpal Jokowi.
“Walaupun banyak yang enggak suka,” lanjut Prabowo.
“Sangat mesra,” lanjut Jokowi.
Jokowi Bertemu Zulkifli Hasan
Setelah SBY dan Prabowo Subianto, Presiden Jokowi juga bertemu dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan, Senin (14/10). Jokowi mengakui dalam pertemuan itu dirinya dan Zulhas juga membahas soal kemungkinan PAN masuk koalisi pemerintah.
Namun, Jokowi menyebut bahwa pembahasan itu belum final. Sementara terkait peluang PAN masuk struktur kabinet periode kedua, Jokowi menegaskan belum membahasnya.
“Ya ada, tapi belum sampai final, belum rampung. Belum sampai ke situ (soal masuk ke kabinet)” ujar Jokowi usai pertemuan di Istana Merdeka Jakarta, Senin (14/11).
Sementara itu, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa masalah kabinet merupakan hak prerogatif Jokowi sebagai presiden RI. Dia memastikan partainya siap mendukung Jokowi pada periode kedua. Meski nantinya tak digandeng masuk koalisi, Zulhas menyatakan bahwa PAN siap menyukseskan pemerintahan Jokowi.
“Kalau itu bukan hak kami. Ada tidak itu di luar kami, kata Pak Prabowo itu kemarin, kami tetap menyukseskan,” kata Zulkifli Hasan.
Prabowo Bertemu Surya Paloh
Prabowo juga bermanuver bertemu dengan ketum partai politik koalisi Jokowi. Usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jumat lalu.
Prabowo melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Kedua petinggi parpol bertemu di rumah Surya Paloh, Permata Hijau, Minggu (13/10). Surya dan Prabowo melakukan pertemuan dan jamuan makan kurang lebih dua jam.
Pertemuan keduanya menghasilkan kesepakatan, antara lain kedua pimpinan partai sepakat memperbaiki citra partai demi kepentingan nasional di atas kepentingan lain. Kedua, sepakat untuk melakukan mencegah dan melawan tindakan radikalisme atau paham yang merongrong Pancasila.
Kemudian saat disinggung, peluang Gerindra bergabung dalam koalisi Jokowi. Surya Paloh menegaskan tidak ada masalah jika akhirnya Gerindra bergabung dengan koalisi pendukung Presiden Jokowi.
“Mana ada masalah buat saya? Ini masalahnya, artinya di dalam suatu semangat konstitusi dalam kepentingan nasional, kita yakin enggak Pak Prabowo bergabung dalam koalisi pemerintahan ini, kita memiliki keyakinan, apa yang jadi masalah?” ujar Surya.
Prabowo Bertemu Cak Imin
Selanjutnya Prabowo Subianto bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Prabowo bersama elite Gerindra menyambangi kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Senin (14/10).
Prabowo bilang pertemuan semacam ini penting untuk menjalin komunikasi politik. Pertarungan politik dan kompetisi perlu tetapi harus tetap mencari persamaan. “Kita harus cari titik-titik persamaan. Dan negara seperti kita memerlukan penggabungan semua kekuatan untuk bekerja demi rakyat. Jadi kita harus menghindari perpecahan,” kata Prabowo usai pertemuan.
Prabowo juga banyak menyanjung PKB dan Nahdlatul Ulama (NU), ormas Islam yang dekat dengan partai hijau itu. Dia merasa dekat dengan PKB dan NU sejak lama. “Karena itu saya sangat bahagia, merasa dekat dengan PKB dari dulu. Kalau kita lihat pertarungan lima tahunan kan hubungan kita lebih dari lima tahun. Saya merasa dekat dengan NU,” ujarnya.
Prabowo mengatakan, siapapun yang bertarung di Pemilu, yang menang adalah NU. Dia juga menyebut, PKB merupakan partai stabilisator, penyejuk dan pelekat.
“Yang hebat NU, siapa pun yang menang, NU menang dan saya sampaikan ke beliau bahwa PKB sebetulnya punya peranan yang sangat penting, PKB sebagai stabilisator, penyejuk, pelekat, kita juga ingin seperti itu,” kata dia.
Sedangkan, Cak Imin mengatakan silahturahmi dengan Gerindra kali ini membahas masa depan pembangunan nasional, ekonomi, dan politik. Dia juga mengatakan bakal terus bekerjasama dengan Prabowo
“Kita bersama Pak Prabowo juga berdasarkan pengalaman beliau yang panjang, kita ingin terus bekerja sama, bahu membahu untuk segera menghadirkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. PKB dan Gerindra berkomitmen untuk terus bekerka sekuat tenaga untuk kepentingan masyarakat,” ujar Cak Imin.