Dilibas Belanda 3-1, Pelatih Irlandia Utara Terpukul
ROTTERDAM – Pelatih Tim Nasional (Timnas) Irlandia Utara, Michael O’Neill, kecewa dengan kekalahan atas Belanda dalam laga lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Eropa 2020. Ia mengakui hasil minor ini menjadi pukulan besar bagi Irlandia Utara.
Pil pahit memang harus ditelan Irlandia Utara kala bertandang ke markas Belanda, Stadion Feijenoord, pada Jumat (11/10/2019) dini hari WIB. Pertandingan harus berakhir pilu bagi tim asuhan O’Neill yang takluk dengan skor 1-3.
Mimpi buruk bagi Irlandia Utara datang di masa injury time babak kedua. Kala itu, Belanda bisa mencetak dua gol tambahan lewat aksi Luuk De Jong (90+1’) dan Mempish Depay (90+4’). Berkat gol ini, harapan Irlandia Utara untuk menggondol poin di markas Belanda pun sirna karena kedudukan yang awalnya imbang 1-1 berubah menjadi 1-3.
Kondisi inilah yang membuat O’Neill terpukul. Sebab, ia begitu yakin bisa merengkuh poin pada laga tersebut. Kelelahan yang dialami para pemain Irlandia Utara pun disebut O’Neill jadi salah satu faktor yang menyebabkan hasil minor tersebut.
Kami sangat terpukul dengan kekalahan itu. Saya pikir kami melakukan segala yang kami bisa untuk memimpin dan mereka tidak menyebabkan masalah yang besar. Dua gol di injury time itu sangat kejam dan hasil yang buruk bagi kami,” ujar O’Neill, sebagaimana dikutip dari UEFA, Jumat (11/10/2019).
“Kami sangat senang untuk terus maju dalam permainan dan tahu kami akan mendapat kesempatan dan harus membela untuk periode besar dalam pertandingan melawan pemain kelas dunia. Itu adalah kasus dari kelelahan dan kami tidak bisa bertahan,” tukasnya.
“Kami sangat terpukul dengan kekalahan itu. Saya pikir kami melakukan segala yang kami bisa untuk memimpin dan mereka tidak menyebabkan masalah yang besar. Dua gol di injury time itu sangat kejam dan hasil yang buruk bagi kami,” ujar O’Neill, sebagaimana dikutip dari UEFA, Jumat (11/10/2019).
“Kami sangat senang untuk terus maju dalam permainan dan tahu kami akan mendapat kesempatan dan harus membela untuk periode besar dalam pertandingan melawan pemain kelas dunia. Itu adalah kasus dari kelelahan dan kami tidak bisa bertahan,” tukasnya.
