Banjir di India, Tewaskan 113 Orang
LUCKNOW – Hujan lebat yang mengakibatkan banjir di negara bagian Uttar Pradesh dan Bihar, India, menewaskan 113 orang. Para pasien di sejumlah rumah sakit terpaksa dievakuasi dan para tahanan dipindahkan dari fasilitas penjara akibat banjir.
Musim hujan di India yang dimulai pada Juni biasanya mulai berkurang pada awal September. Namun hujan lebat terus terjadi di sejumlah wilayah India tahun ini hingga memicu banjir.
“Sebanyak 93 orang tewas di negara bagian Uttar Pradesh sejak Jumat (27/9) setelah wilayah timur mengalami curah hujan sangat tinggi,” ungkap seorang pejabat setempat pada kantor berita Reuters.
Genangan air yang semakin tinggi membuat para tahanan dipindahkan dari fasilitas penjara. “Banjir membuat otoritas memindahkan 900 tahanan dari fasilitas penjara di distrik Ballia,” papar personil kepolisian Santosh Verma.
Di negara bagian Bihar, korban tewas akibat banjir mencapai 20 orang hingga kemarin. Wilayah pertanian yang miskin itu sebelumnya telah diterjang banjir pada awal tahun ini. Banjir terbaru ini kian memperburuk kondisi warga di daerah tersebut.
Ibu kota Bihar, Patna, yang dihuni 2 juta warga mengalami dampak terburuk dari banjir tersebut. Air menggenangi sebagian besar jalan dan memasuki rumah warga, pertokoan, dan gedung-gedung rumah sakit. Otoritas pun mengerahkan sejumlah perahu karet untuk menyelamatkan warga.
“Hujan telah berhenti tapi air masih menggenang di banyak wilayah,” papar Kepala Departemen Pemulihan Bencana Bihar Amod Kumar Sharan.
Dalam keterangannya, Departemen Meteorologi India menyatakan hujan lebat di Bihar diperkirakan berkurang. Curah hujan di Uttar Pradesh juga diperkirakan turun pekan ini.
Pejabat departemen cuaca menjelaskan bulan ini, curah hujan pada musim kali ini berada di atas rata-rata untuk pertama kali dalam enam tahun terakhir.
Pada Juli tahun ini, banjir memaksa lebih dari empat juta warga mengungsi dari rumah mereka di penjuru India, Nepal, dan Bangladesh. Bencana itu telah menewaskan lebih dari 100 orang pada bulan itu. Negara bagian Assam dan Bihar, India, menjadi wilayah yang mengalami dampak banjir terburuk saat itu. Sebanyak 4,3 juta orang telah mengungsi di Assam akibat banjir di wilayah timur laut.
Banjir di Asia Selatan mengakibatkan pengungsian massal dan korban jiwa setiap tahun. Banjir di Nepal, India, dan Bangladesh selama musim hujan 2017 menewaskan 800 orang serta merusak perumahan dan lahan pertanian. Wilayah pertanian dengan infrastruktur buruk itu memiliki layanan kesehatan yang memprihatinkan. Bihar juga memiliki sejarah sebagai wilayah banjir.
Lebih dari 6.000 sungai dan anak sungai turun ke utara India dari Nepal serta menyumbang sekitar 70% air di Sungai Gangga saat musim kering. Saat sungai-sungai itu meluap pada musim hujan, banjir menenggelamkan wilayah Nepal dan India.
Dalam beberapa tahun terakhir, muncul kemarahan warga Nepal. Warga Nepal menyalahkan sejumlah struktur mirip tanggul di sepanjang perbatasan dengan India yang dianggap menghalangi aliran air dari wilayah selatan ke India. Struktur di wilayah India itu tampak seperti tanggul banjir.