Fri. Nov 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Komitmen Fajar/Rian Maksimalkan Waktu Tersisa Sebelum Olimpiade

Jakarta – Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengakhiri turnamen sebelum Olimpiade Paris 2024 dengan hasil minor. Mereka tersingkir di babak 32 besar Indonesia Open 2024.
Padahal, Indonesia Open merupakan uji coba terakhir bagi pebulutangkis top dunia karena mayoritas diikuti atlet-atlet yang juga lolos Olimpiade.

Sayangnya, Fajar/Rian harus bertemu langsung dengan rekannya Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, notabene pesaing mereka karena nyaris tidak pernah menang. Dalam enam pertemuan, juara All England 2023 dan 2024 itu hanya sekali menang atas Babies di Indonesia Open 2021. Selebihnya selalu kalah.

“Ya kalau dari pelatih kecewa ya. kami lebih kecewa lagi karena tidak bisa menampilkan yang terbaik. Leo/Daniel memang bermain sangat baik. Kami kalah dari teman sendiri,” kata Fajar saat ditemui pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung, terkait evaluasi Indonesia Open 2024.

“Evaluasinya yang pasti ketika pertandingan back to back kami harus lebih jaga kondisi yang prima. Karena pertandingan setelah Singapura, kami main sampai babak akhir dan besoknya baru pulang. Tapi itu bukan jadi alasan. Bagaimana ke depan evaluasi lebih jaga kondisi lagi dan konsentrasi,” tambahnya.

Fajar/Rian lantas menjadikan kekalahan itu sebagai pelajaran ke depannya. Tapi bukan untuk persiapan menuju Olimpiade. Sebab, Leo/Daniel tak tampil di pesta olahraga terbesar sejagat raya itu.

“Mereka jadi PR (Pekerjaan Rumah) kami saat berhadapan lagi. Tapi kan Leo/Daniel enggak ikut Olimpiade, jadi kami mau fokus satu per satu pertandingan di sana (Paris), dan mempelajari setiap lawan yang bertanding di Olimpiade,” tuturnya.

Pelatih ganda putra Aryono Miranat sendiri telah menyiapkan program latihan yang ketat, secara khusus bagi Fajar/Rian. Keduanya pun berkomitmen menjalaninya dengan baik.

“Persiapan untuk Olimpiade sendiri juga pasti berbeda dari pada open-open biasanya karena 4 tahun sekali dan susah juga masuk Olimpiade. Tentu persiapannya bakal lebih keras, ya kami komitmen untuk lebih siap latihan itu. Sama- sama jalani dan kami kerjakan bareng-bareng,” kata Rian.

“Di sini pelatih (membuat program) dengan latihan sehari 3 kali untuk menambah stamina dan strenght kami, dan semuanya. Pelatih juga selalu mengingatkan bawah lawan-lawan selalu berbeda pola permainannya jadi harus cepat adaptasi,” Fajar menimpali.

“Kekurangan dalam segi di lapangan juga harus lebih kami tingkatkan lagi, baik power dan stamina, teknik juga. Bagaiman cara menghadapi lawan yang berbeda-beda pola permainannya. Kami juga harus cepat mengubah pola permainan. Lawan A dan lawan B berbeda harus cepat adaptasi,” lanjutnya.

Fajar/Rian pun berkeyakinan semua memiliki peluang di Olimpiade. Tinggal kesiapan dan mental saat di lapangan.

“Khususnya di ganda putra semua bisa terjadi apalagi dari awal tahun sampai Indonesia Open yang juara bergantian. Hanya ada 2 pasang kalau tak salah dari China yang dapat juara dua turnamen masing-masingnya. Tapi lainnya baru satu-satu. Jadi semua kemungkinan bisa terjadi tergantung kesiapan dan mentalnya,” Fajar mempertegas.


Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.