KPK Perpanjang Penahanan Rafael Alun untuk Lengkapi Alat Bukti
KPK Perpanjang Penahanan Rafael Alun untuk Lengkapi Alat Bukti
TEMPO.CO, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK masih terus melengkapi pemberkasan kasus gratifikasi bekas pegawai pajak Rafael Alun Trisambodo. KPK pun memperpanjang masa penahanan Rafael Alun.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan penyidik masih perlu mengumpulkan sejumlah barang bukti lagi. “Terkait dengan masih diperlukannya waktu untuk terus melakukan pengumpulan alat bukti,” kata Ali melalui keterangan tertulis pada Kamis, 13 April 2023.
Ali menjelaskan perpanjangan masa penahanan tersebut berdurasi selama 40 hari ke depan. Dalam masa tersebut, penyidik KPK akan melengkapi sejumlah hal yang diperlukan dalam kasus tersebut.
“Tim penyidik melanjutkan penahanan tersangka RAT untuk 40 hari ke depan, terhitung 23 April 2023-1 Juli 2023 di Rutan KPK,” ujar dia.
Ihwal pemberkasan, kata Ali, penyidik KPK masih perlu menguatkan lagi pembuktian untuk keperluan di persidangan nanti. Ia menjelaskan penyidik nantinya akan memanggil saksi-saksi dan lain sebagainya untuk melengkapi berkas yang akan diajukan ke persidangan.
“Untuk pengumpulan alat bukti, di antaranya pemanggilan saksi-saksi, KPK mengimbau berbagai pihak untuk hadir dan kooperatif memenuhi panggilan Tim Penyidik,” kata Ali.
Rafael Alun Trisambodo diduga menerima sejumlah gratifikasi terkait pekerjaannya sebagai pegawai pajak. Rafael Alun ditengarai menggunakan jabatannya untuk mengondisikan berbagai pemeriksaan perpajakan.
Selain itu, KPK juga menduga Rafael Alun memiliki perusahaan yang bergerak di bidang konsultan pajak untuk menjalankan modusnya. Perusahaan yang bernama PT Artha Mega Ekadhana itu kerapkali direkomendasikan oleh Rafael Alun kepada wajib pajak yang ia periksa.
Pada saat penahanannya, KPK mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang dan barang-barang mahal seperti tas dan sepeda. Selain itu, penyidik KPK juga menyita safe deposit box Rafael Alun yang berisi uang senilai Rp32 miliar.
