Masjid Syuhada Ditetapkan sebagai Masjid Agung Kota Yogyakarta, Simbol Toleransi Antarumat Beragama
Masjid Syuhada Ditetapkan sebagai Masjid Agung Kota Yogyakarta, Simbol Toleransi Antarumat Beragama
TEMPO.CO, Yogyakarta – Salah satu cagar budaya di Kota Yogyakarta, Masjid Syuhada resmi ditetapkan menjadi Masjid Agung Kota Yogyakarta, Sabtu, 1 April 2023. Masjid pemberian Presiden Soekarno pada para pejuang kemerdekaan yang bertempur di Yogyakarta dan resmi difungsikan pada 20 September 1952 itu berlokasi di Jalan I Dewa Nyoman Oka 13, Kotabaru, Yogyakarta.
“Masjid Syuhada tidak sekadar bangunan cagar budaya, namun merupakan simbol sekaligus monumen peringatan perjuangan para syuhada dalam melawan penjajah,” kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sumadi di sela penetapan masjid itu, Sabtu petang 1 April 2023.
Masjid Syuhada Simbol Toleransi di Yogyakarta
Masjid Syuhada selama ini juga menjadi satu simbol toleransi tinggi di Yogyakarta karena lokasinya hanya beberapa langkah kaki saja dari Gereja Kotabaru. Hubungan antarumat beragama-nya selalu adem ayem.
Sumadi menuturkan, masjid yang di masa silam sempat menjadi markas serta tempat tinggal orang-orang Belanda saat menjajah Indonesia itu ditetapkan sebagai masjid agung dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) Walikota nomor 176 Tahun 2023. Surat itu diserahkan kepada Ketua Yayasan Masjid Syuhada, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Jatiningrat.
“Penetapan ini telah melalui kajian yang mendalam, kami berharap penetapan ini juga bisa menjadikan masjid ini sebagai ikon wisata baru di Kota Yogyakarta,” kata dia. “Jadi bagi wisatawan serasa tidak lengkap jika berlibur di Kota Yogyakarta namun tidak mampir ke Masjid Syuhada.”
Masjid Syuhada Sebagai Pembangun Peradaban
Sumadi mengungkapkan, Masjid Syuhada diharapkan tidak hanya dilihat sebagai tempat peribadatan semata. Tetapi juga simbol, penggerak, dan pembangun peradaban.
Penetapan Masjid Syuhada sebagai masjid agung diikuti acara Ngaji Kebangsaan yang menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI Mahfud MD. Dalam tausiahnya Mahfud meminta agar umat Islam menghargai perbedaan karena sejatinya Allah menciptakan manusia dalam keberagaman.
“Keberadaan Masjid Syuhada penting dalam mengingatkan kembali memori perjuangan para pahlawan,” kata dia.
Menurut Mahfud, masjid yang dibangun atas usul Soekarno tersebut sebagai hadiah untuk Yogyakarta yang sempat menjadi ibu kota negara. Ia pun meminta agar masyarakat tidak melupakan sejarah. “Menghargai sejarah memberikan pelajaran akibat dari setiap perbuatan,” ungkapnya.