Dampak Terlalu Lama Berada Dalam Ruangan Berpendingin AC
Pendingin ruangan atau air conditioner disingkat AC memiliki beberapa jenis dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Jenis AC yang umum dijumpai adalah AC Inverter dan AC Non-Inverter atau AC Standar. Apa perebdaan keduanya dan mana yang lebih hemat listrik?
AC Inverter
Melansir laman Gadget Now, disebutkan bahwa AC Inverter merupakan AC yang menggunakan komponen inverter. Inverter amerupakan sebuah alat yang memiliki cara kerja berkebalikan dengan adaptor.
Inverter pada AC berfungsi untuk mengontrol kecepatan kompresor AC supaya lebih hemat daya listrik. Dengan AC Inverter, AC akan lebih hemat daya listrik dan tagihan listrik menjadi lebih stabil. Hal ini karena AC Inverter berusaha untuk menyesuaikan suhu ruangan sesuai dengan remote.
Sebagai contoh, ketika remote AC diatur pada suhu 20 derajat, maka ketika dinyalakan, AC akan bekerja keras untuk mendinginkan ruangan sesuai dengan remote dan setelah suhu ruangan sudah sesuai, kompresos pada AC Inverter akan bekerja dengan tidak memakan banyak daya listrik.
Mengutip laman Daikin, disebutkan bahwa AC jenis ini kurang cocok untuk digunakan pada ruangan yang pintunya sering dibuka dan ditutup.
AC Non-Inverter
Melansir laman Daikin, disebutkan bahwa AC Non-Inverter umumnya dibekali dengan daya listrik 800 watt. AC ini mengonsumsi listrik yang cukup tinggi karena ketika dinyalakan, kompresor AC akan bekerja total sehingga tarikan daya listrik akan tinggi.
AC ini bekerja mati-nyala dan menarik banyak daya listrik. Oleh karena itu, walau suhu ruangan yang diinginkan sudah terpenuhi, kompresor AC akan menyala lagi jika suhu ruangan berubah.