Melemah 42 Poin, Rupiah Berada di Level Rp 15.270 per Dolar AS Hari Ini
Rupiah melemah 42 poin di level Rp 15.270 per dolar AS dalam perdagangan Senin, 27 Februari 2023. Dalam perdagangan akhir pekan kemarin, rupiah juga melemah 55 poin di level Rp 15.226 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah seiring dengan pasar yang terus mengamati perkembangan utang pemerintah yang meningkat. Berdasarkan data Kementerian Keuangan, utang pemerintah pada akhir Januari 2023 mencapai Rp 7.754,98 triliun dengan rasio terhadap produk domestik bruto atau PDB sebesar 38,58 persen. Angka tersebut meningkat ketimbang utang bulan Desember 2022 yang tercatat Rp 7.733,99 triliun.
“Utang pemerintah berdenominasi rupiah mendominasi dengan proporsi 71,45 persen. Dominasi rupiah dalam utang pemerintah sejalan dengan kebijakan umum pembiayaan utang, yaitu mengoptimalkan sumber pembiayaan dalam negeri dan memanfaatkan utang luar negeri sebagai pelengkap,” ujar Ibrahim melalui keterangan tertulis, Senin, 27 Februari 2023.
Menurut Ibrahim, kebijakan tersebut dilakukan dengan koordinasi dan kerja sama yang erat bersama Bank Indonesia dalam rangka menghadapi volatilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing dan dampaknya terhadap pembayaran kewajiban utang luar negeri. Sehingga, risiko nilai tukar lebih terjaga.
Adapun selama periode Desember 2022 hingga Januari 2023, Ibrahim melanjutkan, penguatan nilai rupiah terhadap berbagai mata uang asing turut berkontribusi menurunkan posisi utang pemerintah dalam valuta asing. Lebih lanjut, komposisi utang pemerintah mayoritas berupa instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,90 persen.
Kemudian dari faktor eksternal, Ibrahim mengatakan pelemahan rupiah seiring dengan kebangkitan taruhan pada The Fed yang lebih hawkish telah memukul semua mata uang dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini mengingat kenaikan suku bunga AS akan mempersempit kesenjangan antara utang berisiko dan berisiko rendah. Unit regional terpukul oleh perdagangan ini pada 202 dan kemungkinan besar karena tekanan jangka pendek yang lebih besar.
Sementara itu, lanjut Ibrahim, Incoming Bank of Japan Gubernur Kazuo Ueda mengatakan pada hari Senin manfaat dari kebijakan moneter bank saat ini lebih besar daripada biaya. Hal itu menekankan perlunya mempertahankan dukungan untuk perekonomian negara dengan suku bunga yang sangat rendah.
“Fokus minggu ini juga tertuju pada data nonfarm payrolls AS untuk bulan Januari, yang akan dirilis pada hari Jumat. Tanda-tanda kekuatan apa pun di pasar pekerjaan memberi The Fed lebih banyak ruang kepala untuk mempertahankan kenaikan suku bunga,” kata Ibrahim.
Adapun untuk perdagangan besok Selasa, 28 Februari 2023, Ibrahim memprediksi rupiah dibuka fluktuatif tetapi kembali ditutup melemah di rentang Rp 15.250 hingga Rp 15.320 per dolar AS.