Perlunya Kampus Perkuat Teori Dasar Demi Penuhi Kebutuhan SDM Masa Depan
Perguruan tinggi perlu membekali mahasiswa dengan akademik yang kokoh, termasuk memperkuat teori-teori dasar, demi memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) masa depan. Pernyataan itu disampaikan oleh pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Prof. Ir. Nizam, M.Sc.
“Kebutuhan SDM masa depan itu sangat dinamis, karenanya kita harus memperkuat teori-teori dasar, ilmu-ilmu dasar, sains dasar, matematika, itu ranahnya perguruan tinggi, memberikan bekal akademik yang kokoh,” ujarnya dalam “Press Briefing Program Bangkit 2023”, Senin, 20 Februari 2023.
Nizam menuturkan pada saat yang sama perguruan tinggi juga memberikan ruang yang luas bagi mahasiswa untuk belajar dari dunia profesi mengenai tantangan dan kompetensi-kompetensi baru di sana, termasuk hard maupun soft skill.
“Itulah yang namanya Kampus Merdeka. Di Kampus Merdeka itu adalah cara kita untuk menjawab tantangan dunia kerja di masa depan. Dengan demikian akan lebih fleksibel, adaptif, kreatif, dan bisa beragam sekali bidang yang dimasuki oleh lulusan perguruan tinggi,” tuturnya.
Ini berbeda dengan masa lalu, yang mengharuskan kampus membuat program studi (prodi) untuk kebutuhan seperti machine learning. Dari 100 persen mata kuliah yang diberikan, sekitar 10 persen yang spesifik membahas machine learning, sementara sisanya mata kuliah lain.
Talenta yang dibutuhkan industri
Saat ini, perguruan tinggi dengan mengadopsi model mikrokredensial tidak perlu membuka prodi Machine Learning. Mahasiswa dari prodi apapun bisa belajar tentang Machine Learning sehingga menghasilkan talenta bidang machine learning dengan latar belakang pendidikan ekonomi, teknik, pertanian, dan sebagainya.
“Dengan begitu, SDM-nya bisa lebih fleksibel dan seluruh lini lapangan pekerjaan bisa diisi dan adik-adik kita harapkan juga bisa menjadi pencipta lapangan pekerjaan baru di era digital,” harapnya.
Terkait Program Bangkit, menurutnya desain dan kurikulumnya telah disesuaikan dengan permintaan industri. “Permintaan industri itu apa dan selama ini susah cari talentanya, itu kami desain ke dalam program ini. Ini yang mendesain programnya itu teman-teman dari industri, Google, bersama Traveloka, GoTo, dan yang lain,” ujarnya.