Ledakan di Istanbul, Turki Tewaskan 6 Orang dan Lukai 53 Lainnya
Ledakan di Istanbul, Turki Tewaskan 6 Orang dan Lukai 53 Lainnya
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sebuah ledakan di jalan utama di Kota Istanbul menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai 53 lainnya.
Berbicara sebelum keberangkatannya ke KTT G-20 di Indonesia pada Minggu 13 November 2022, Erdogan mengatakan ledakan di Istiklal Avenue adalah “serangan berbahaya” dan pelakunya akan dihukum.
Penyebab ledakan hingga kini belum diketahui.
Empat orang meninggal di tempat kejadian dan dua meninggal di rumah sakit, kata Erdogan. Sedangkan 53 lainnya terluka, menurut informasi yang dia terima dari gubernur Istanbul.
Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya sebelumnya mengatakan ledakan itu terjadi pada Ahad sekitar pukul 16 waktu setempat.
Sebuah video yang diposting online menunjukkan api meletus dan ledakan keras, ketika para pejalan kaki berbalik dan melarikan diri.
Rekaman lain menunjukkan ambulans, truk pemadam kebakaran dan polisi di tempat kejadian. Pengguna media sosial mengatakan toko-toko tutup dan jalan ditutup. Jalan ini merupakan jalan raya ramai yang populer di kalangan turis dan penduduk lokal, dengan deretan toko dan restoran.
Bulan Sabit Merah Turki mengatakan darah sedang ditransfer ke rumah sakit terdekat. Regulator RTUK Turki memberlakukan larangan siaran pada liputan ledakan sekitar satu jam setelah itu terjadi.
“Belasungkawa saya kepada mereka yang kehilangan nyawa dalam ledakan di Istiklal Avenue,” kata Wali kota Ekrem Imamoglu di Twitter.
Turki dilanda serangkaian pemboman mematikan antara 2015 dan 2017 oleh ISIL (ISIS) dan oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK).
Sinem Koseoglu dari Al Jazeera, melaporkan dari Istanbul, mengatakan ledakan itu mengejutkan karena belum ada peringatan baru-baru ini atas serangan di kota itu. “Tetapi langkah-langkah keamanan tetap tinggi di daerah itu,” katanya.
Murat Aslan, seorang analis keamanan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tempat ledakan itu terjadi di daerah yang sangat ramai dengan keamanan yang tinggi.
“Polisi pada umumnya berada di level tertinggi di daerah ini,” katanya.“Ada banyak kamera keamanan di daerah itu. Saya pikir polisi akan mengidentifikasi dengan tepat siapa yang melakukan ini dan bagaimana dia melakukan ini jika itu adalah serangan teror,” tambahnya.