PLTN Zaporizhzhia Dipadamkan Sepenuhnya
Zaporizhzhia: Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di wilayah yang diduduki pasukan Rusia di Ukraina telah sepenuhnya padam, ucap badan tenaga nuklir Ukraina Energoatom pada Minggu, 11 September 2022. Pemadaman ini disebut Energoatom sebagai sebuah “tindakan keamanan.”
Energoatom mengaku telah memutus PLTN Zaporizhzhia dari jaringan listrik.
“Persiapan sedang dilakukan untuk pendinginan dan transfer ke kondisi dingin,” kata Energoatom, dikutip dari DW.
Operator tersebut mengaku telah mengambil semua langkah yang mungkin dilakukan untuk mengatur pasokan tambahan bahan bakar diesel untuk generator demi memastikan keamanan di PLTN Zaporizhzhia jika suatu saat pasokan listrik eksternal terputus.
Selama beberapa hari, PLTN Zaporizhzhia hanya menggunakan satu-satunya reaktor tersisa dalam menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk operasi pendinginan esensial, setelah semua aliran listrik dari luar terputus akibat pertempuran pasukan Rusia dan Ukraina.
Sabtu kemarin, salah satu saluran listrik untuk PLTN Zaporizhzhia telah dipulihkan, memungkinkan reaktor terakhir di sana untuk dipadamkan.
Dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita Interfax, seorang penasihat kepala badan nuklir Rusia, Rosenergoatom, mengonfirmasi bahwa unit daya terakhir telah dimatikan dan bahwa PLTN Zaporizhzhia kini sedang dialihkan ke kondisi dingin.
PLTN Zaporizhzhia telah dikuasai pasukan Rusia sejak Maret lalu, walau kegiatan operasionalnya masih dijalankan staf Ukraina.
Sebuah misi beranggotakan 14 orang yang dikirim Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah mengunjungi PLTN Zaporizhzia pekan lalu.
Dalam laporannya, IAEA menyerukan “pembentukan segera zona perlindungan keselamatan dan keamanan nuklir” di sekitar PLTN Zaporizhzhia karena adanya situasi tidak kondusif di tengah pertempuran antara pasukan Rusia dan Ukraina.
