Fri. Nov 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Moskow Peringatkan Kelakuan AS Bisa Sebabkan Perang Nuklir dengan Rusia

Jakarta – Kedutaan Besar Rusia di Washington memperingatkan perilaku Amerika Serikat di panggung dunia berisiko menyebabkan konflik langsung antara negara-negara nuklir. “Hari ini, Amerika Serikat terus bertindak tanpa memperhatikan keamanan dan kepentingan negara lain, yang berkontribusi pada peningkatan risiko nuklir,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan di saluran Telegramnya seperti dilansir oleh Russia Today.

“Langkah-langkah (Amerika Serikat) untuk lebih terlibat dalam konfrontasi dengan Rusia dalam krisis Ukraina, penuh eskalasi tak terduga dan bentrokan militer langsung kekuatan nuklir,” kata pernyataan itu.

Kedutaan mencatat bahwa Washington baru-baru ini menarik diri dari dua perjanjian pengendalian senjata utama. Yang pertama adalah Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah 1987, yang melarang kelas-kelas tertentu dari rudal darat. Kedua adalah Perjanjian 1992 tentang Open Skies, yang memungkinkan penerbangan pengawasan di atas wilayah masing-masing.

Kedutaan Rusia juga mendesak AS melihat lebih dekat pada kebijakan nuklirnya sendiri dibandingkan membuat tuduhan yang tidak berdasar terhadap negara-negara yang pandangan dunianya tidak sesuai dengan Amerika. “Negara kami dengan setia memenuhi kewajibannya sebagai negara senjata nuklir dan melakukan segala upaya untuk mengurangi risiko nuklir,” kata para diplomat.

Pernyataan itu muncul setelah AS menuduh Moskow menggunakan pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye di Ukraina selatan sebagai perlindungan bagi tentaranya. Pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu disita oleh pasukan Rusia selama tahap awal operasi militer Moskow di Ukraina, yang diluncurkan pada akhir Februari. Pembangkit itu terus beroperasi dengan personel Ukraina di bawah kendali Rusia.

Namun Rusia menegaskan tak akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menggambarkan spekulasi media bahwa Moskow mungkin menggunakan senjata nuklir atau kimia dalam konflik Ukraina adalah kebohongan mutlak.

“Dari sudut pandang militer, tidak perlu menggunakan senjata nuklir di Ukraina untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Tujuan utama senjata nuklir Rusia adalah untuk mencegah serangan nuklir,” kata Sergei Shoigu dalam pidatonya di konferensi keamanan internasional. di Moskow.

Presiden Rusia Vladimir Putin juga memperingatkan secara eksplisit akan konflik nuklir setelah PBB menyatakan bahwa dunia sedang “menuju malapetaka”.

Putin mengatakan, tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir. Ia menegaskan, konflik seperti itu tidak boleh dimulai. Hal itu disampaikannya dalam surat kepada konferensi tentang perjanjian non-proliferasi nuklir (NPT).

Komentar Putin ini menarik perhatian sebab sebelumnya ada kekhawatiran global atas konfrontasi nuklir yang telah meningkat setelah invasi Rusia pada Februari 2022.

NPT merupakan pertemuan tingkat tinggi yang telah lama tertunda untuk meninjau perjanjian bersejarah 50 tahun lalu. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran senjata nuklir demi dunia yang bebas nuklir.

Perjanjian Non-Proliferasi yang dikenal sebagai NPT memiliki kepatuhan terluas dari perjanjian kontrol senjata, dengan 191 negara sebagai anggota. Itu berlaku sejak 1970.

Di bawah ketentuannya, lima kekuatan nuklir utama – Amerika Serikat, Cina, Rusia (sebelumnya Uni Soviet), Inggris dan Prancis – setuju bernegosiasi untuk menghilangkan persenjataan dan negara tanpa senjata nuklir. Mereka berjanji untuk tidak memperolehnya dengan imbalan dan jaminan untuk dapat mengembangkan energi nuklir demi tujuan damai.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.