Jepang Siap Beri Utang ke Indonesia Sebesar Rp 4,8 Triliun ke Indonesia
JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio. Salah satu yang menjadi pembahasan adalah kerjasama di bidang infrastruktur.
Dalam pertemuan tersebut, salah satu yang disampaikan PM Kishida kepada Presiden Jokowi bahwa Jepang siap memberikan pinjaman/utang kepada Indonesia untuk proyek mitigasi bencana dan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Adapun pinjaman yang akan diberikan rencananya sekitar 43,6 miliar Yen.
Dengan estimasi 1 Yen sama dengan Rp 109,58 maka diperkirakan pinjaman yang disiapkan sekitar Rp 4,8 triliun.
“Saya telah menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo bahwa Jepang sedang dalam memproses pinjaman Yen sebesar kurang lebih 43,6 Miliar Yen untuk proyek bidang mitigasi bencana dan juga untuk perampungan PLTA Peusangan (Aceh),” ujar PM Kishida dalam keterangan pers usai pertemuan, Rabu (27/7).
Selain itu, dalam rangka mengukuhkan perdamaian dan keamanan di kawasan laut yang mengelilingi Indonesia, PM Kishida telah menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa Jepang akan mendukung lebih lanjut peningkatan kemampuan keamanan maritim.
Termasuk penelitian yang sedang dilaksanakan untuk kerja sama hibah kapal patroli. Selain itu Jokowi dan dirinya menyambut baik memorandum kerja sama dalam bidang lingkungan yang akan segera ditandatangani.
“Kami juga menyambut baik memorandum kerja sama dalam bidang security maritim telah ditandatangani,” kata PM Kishida.
Sebagai informasi, proyek PLTA Peusangan Aceh dikerjakan oleh Hyundai E&C & PT PP (Persero) Tbk Joint Venture untuk Lot I Main Civil Works.
Adapun, untuk Lot II Metal Works oleh Wijaya Karya & Amarta Karya Joint Operation, Lot III Electromechanical Works ditangani oleh Andritz Hydro GmBH dan lot IV 150 kV T/L & S/S dikerjakan PT BBSI & PT KBI Joint Venture.