150 Tentara Rusia di Ukraina Mengundurkan Diri dan Minta Pulang
Organisasi Buryatia Bebas mengumumkan bahwa sekitar 150 tentara Buryat (masyarakat adat Rusia) yang bertugas di Angkatan Darat Rusia di wilayah pendudukan Ukraina telah mengundurkan diri dari posisi mereka dan meminta untuk dipulangkan ke Rusia.
Juru bicara itu mengindikasikan bahwa para prajurit telah ditahan oleh otoritas Rusia dan diancam dengan tuntutan pidana, namun para prajurit menolak untuk memikirkan kembali keputusan mereka dan mengulangi permintaan mereka untuk dipulangkan.
Rusia belum mengomentari tuduhan ini, namun laporan sebelumnya mengindikasikan bahwa kerugian Rusia di Ukraina secara tidak proporsional dilakukan oleh etnis minoritas dari Siberia, Rusia.
Melansir dari Kyiv Post, Kamis 14 Juli 2022, Radio Liberty telah mengindikasikan, dalam kasus Astrakhan (masyarakat adat Rusia), meskipun Kazakh (masyarakat adat Rusia) hanya 16 persen dari populasi, mereka menyumbang lebih dari 80 persen dari kematian militer Rusia di wilayah tersebut.
Dalam wawancara sebelumnya dengan Kyiv Post, Kimberly St Julian Varnon menunjukkan bahwa ketika dia pertama kali mendengar angka-angka ini dia tidak terkejut.
“Saya tidak terkejut ketika saya mendengar laporan bahwa masyarakat adat dan kelompok etnis minoritas menjadi yang pertama dikirim ke garis depan oleh Rusia untuk berperang. Saya memikirkannya dalam konteks imperium dan kolonialisme.”
“Dalam sejarah kekaisaran Rusia dan kekaisaran Eropa, kekaisaran selalu melakukan hal yang sama. Inilah yang secara historis dilakukan oleh kerajaan mereka untuk mengirim pasukan kolonial terlebih dahulu,” katanya.
“Di mata kekuatan kolonial, tidak semua kehidupan sama. Beberapa orang lebih dapat dikorbankan daripada yang lainnya dan itulah sebabnya kami melihat bahwa orang Rusia lainnya (masyarakat adat) adalah orang-orang yang pertama kali dikirim oleh militer Rusia, dan tidak terlalu khawatir jika mereka terbunuh.”
Aleksandra Garmazhapova seorang pemimpin organisasi pro-Buryat mengatakan bahwa tentara menyelamatkan nyawa mereka sendiri dan orang lain. “Anda tidak harus berjuang untuk ambisi Putin, yang saat Anda sekarat, dia makan enak, tidur nyenyak, dan membangun istana emas lain untuk dirinya sendiri.”
Juni lalu, sejumlah aktivis di Buryatia sia-sia mengulurkan tangan kepada para pemimpin regional mereka untuk membantu mengembalikan kerabat mereka yang berperang di Ukraina bisa kembali ke Rusia.
