Fri. Nov 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

RI Galang Dukungan G20 Bentuk Lembaga Pendanaan Kesehatan Global Permanen

Indonesia menggalang dukungan negara-negara anggota Forum G20 membentuk lembaga pendanaan global yang bersifat permanen.

Indonesia memandang lembaga itu diperlukan untuk menghadapi pandemi di masa depan.

“Indonesia mendorong kesepakatan global untuk membangun ketahanan kesehatan melalui pembentukan lembaga perantara keuangan (Financial Intermediary Fund/FIF) yang merupakan upaya memobilisasi sumber pembiayaan dan kebutuhan lainnya melalui mekanisme yang lebih permanen,” kata Juru Bicara Indonesia di G20 Siti Nadia Tarmizi.

Hal itu dikatakan Nadia dalam Temu Media Pre-Event The First Health Ministerial Meeting yang diikuti via Zoom di Jakarta, Jumat (17/6/2022), dikutip dari Antara.

Jika berkaca pada situasi awal pandemi, kata Nadia, tampak ketidaksiapan negara di dunia mengendalikan wabah virus Corona.

Misalnya, dalam hal pendanaan bagi pengembangan kapasitas alat kesehatan, obat-obatan, vaksin, hingga kebutuhan SDM.

“Di Indonesia, untuk mencari alat pelindung diri (APD) dan masker saja sangat sulit. Mencari ketersediaan alat tes RT-PCR, reagen PCR, rapid antibodi, antigen, itu di awal hanya negara-negara maju saja yang memiliki akses, sementara negara lain memiliki keterbatasan akses untuk alat tersebut,” katanya.

Selain kendala pada layanan alat kesehatan, kata Nadia, akses terhadap kebutuhan vaksin antara negara kaya dan miskin juga terjadi ketimpangan.

“Mengapa Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) hanya menargetkan vaksinasi 70 persen di setiap negara, karena banyak negara, terutama di Eropa, belum bisa memenuhi vaksin Covid-19 dikarenakan jumlah vaksin dan ketersediaan dana yang terbatas,” katanya.

Nadia yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Direktorat Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI itu mengatakan FIF digagas dalam pertemuan task force yang melibatkan lembaga keuangan dan kesehatan G20 di akhir Oktober 2021.

Saat itu Bank Dunia dan WHO mengembangkan konsep FIF berdasarkan masukan negara anggota G20 dan akan menjadi bahan diskusi di level menteri kesehatan dan menteri keuangan negara G20 di Yogyakarta pada 20-21 Juni 2022.

“Dalam pertemuan itu akan dibahas secara lengkap pembentukan FIF dan mekanisme akses bagi negara lain,” katanya.

Menurut Nadia, FIF menjadi lembaga penting yang perlu dimiliki dunia untuk mencegah dan mempersiapkan mitigasi global menghadapi pandemi di masa depan.

“Anggota G20 akan mengumpulkan pendanaan untuk FIF dan mendorong komitmen dari anggota negara lain,” katanya.

Negara yang sudah memberikan komitmen pendanaan FIF, di antaranya Indonesia sebesar 50 juta dollar Amerika Serikat (Rp 741,82 miliar), Amerika Serikat 450 juta dollar AS (Rp 6,6 triliun, Jerman 50 juta dollar AS (Rp 741,82 miliar), Singapura 10 juta dollar AS (Rp 148 miliar), dan yayasan amal di Inggris The Wellcome Trust 10 juta dollar AS (Rp 148 miliar).

“Kontribusi dan komitmen FIF akan terus digalang Indonesia untuk wujudkan lembaga pendanaan yang permanen untuk menghadapi pandemi ke depan,” katanya.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.