Sergei Lavrov Tak Mau Keramatkan Tanggal 9 Mei
Jakarta – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyebut 9 Mei bukan tanggal yang relevan untuk menyatakan kemenangan operasi militer di Ukraina. Lavrov menegaskan, pasukan Rusia tidak akan mengkeramatkan tindakan mereka pada tanggal tertentu.
Tanggal 9 Mei dalam kalender Rusia merupakan tanggal spesial. Di hari itu, Rusia merayakan kemenangannya di Perang Dunia Kedua.
“Kami akan memperingati kemenangan kami dengan cara yang khidmat, tetapi waktu dan kecepatan dari apa yang terjadi di Ukraina akan bergantung pada kebutuhan,” kata Lavrov saat diwawancara televisi Italia, seperti dilansir Reuters, Senin, 2 Mei 2022.
Lavrov menambahkan, tidak terpakunya strategi militer Rusia pada tanggal tertentu perlu dilakukan untuk meminimalkan risiko bagi warga sipil dan tentara.
Sebelumnya beberapa waktu lalu, CNN mendapat informasi dari pejabat Amerika Serikat yang tidak ingin disebutkan namanya, bahwa Rusia telah merevisi strateginya di Ukraina untuk fokus merebut Donbas dan wilayah lain di Ukraina timur pada awal Mei 2022.
Menurut para pejabat, Putin berada di bawah tekanan untuk menunjukkan kemenangan. Intelijen Amerika Serikat, memperkirakan Putin fokus untuk mencapai kemenangan di Ukraina pada 9 Mei 2022 yang disebutnya sebagai ‘Hari Kemenangan’ Rusia.
Sebelumnya, saat diwawancarai Tempo di rumah dinas kedutaan besar Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, 15 April 2022, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva, membahas soal prediksi akhir invasi militer di Ukraina. Menurut Vorobieva, target kemenangan Rusia sejatinya akan disampaikan langsung oleh Presiden Vladimir Putin, bukan perkiraan eksternal.
“Tentu kita ingin secepatnya selesai, tapi berapa lama pencapaian target akan ditentukan oleh presiden. Lebih cepat lebih baik,” kata Vorobieva.
Ketika melakukan pertemuan dengan pemimpin Belarusia pada Selasa, 12 April, Putin mengatakan operasi militer Moskow di Ukraina tidak diragukan lagi akan mencapai tujuan mulia. Putin menyebut Moskow tidak punya pilihan lain selain meluncurkan perang dengan pasukan anti-Rusia si Ukraina.
Putin menuturkan tujuan utama intervensi militer Moskow di Ukraina adalah untuk menyelamatkan orang-orang di wilayah Donbas, Ukraina timur, tempat separatis yang didukung Rusia telah memerangi pasukan rezim Kyiv sejak 2014. Kendati begitu, Putin tidak menyampaikan kapan operasi militernya akan berakhir.
Perang Rusia Ukraina dimulai pada 24 Februari 2022. Barat mengecam keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan memberlakukan sanksi dan mengisolasi Negeri Beruang Merah dari forum internasional.