Kherson di Ukraina Akan Gunakan Mata Uang Rusia Per 1 Mei
Jakarta – Wilayah Kherson yang terletak di selatan Ukraina akan mulai menggunakan mata uang Rusia, Rubel mulai 1 Mei 2022. Hal ini diungkapkan seorang pejabat dari komite pro-Rusia yang menyebut dirinya sebagai “administrasi militer-sipil” kepada kantor berita Rusia RIA.
Pejabat bernama Kirill Stremousov itu mengatakan bahwa transisi penggunaan mata uang Rubel akan memakan waktu hingga empat bulan. Selama kurun waktu tersebut Rubel akan digunakan bersama mata uang resmi Ukraina, Hryvnia,.
Pada Selasa, Rusia mengatakan telah menguasai wilayah Kherson. Wilayah ini secara strategis penting karena menghubungkan semenanjung Krimea dan daerah separatis yang didukung Rusia di timur.
Otoritas lokal di Ukraina mengatakan Rusia telah menunjuk walikotanya sendiri di Kherson. Rusia juga telah mengambil alih markas regional, pusat kota besar pertama yang direbut setelah invasi ke Ukraina sejak 24 Februari.
Dilansir dari ABC, Rusia dikabarkan berencana untuk mengadakan referendum di Kherson. Referendum itu disebut palsu untuk mengubah Kherson menjadi republik rakyat yang pro-Moskow.
Pasukan Rusia telah menarik diri dari daerah pendudukan di sekitar Kyiv pada awal April. Rusia disebut telah membantai penduduk di sekitar Kyiv. Namun di Kherson, pasukan Rusia mengambil cara berbeda. Kherson adalah kota dengan industri pembuatan kapal besar, yang terletak di pertemuan Sungai Dnieper dan Laut Hitam dekat Krimea yang dicaplok Rusia.
“Para prajurit berpatroli dan berjalan tanpa suara. Mereka tidak menembak orang di jalanan,” kata Olga, seorang guru lokal, dalam sebuah wawancara telepon bulan lalu.
Rusia tidak melakukan kekejaman di Kherson, namun kehidupan sehari-hari jauh dari normal. Semua akses telah terputus. Kherson menderita kekurangan obat-obatan, uang tunai dan makanan. Pejabat Ukraina memperingatkan bahwa Kherson bisa menghadapi “bencana kemanusiaan.”
Tanpa pengiriman uang tunai ke bank Kherson, peredaran mata uang hryvnia Ukraina berkurang. Pembayaran kartu kredit pun sering gagal. Akses ke TV Ukraina telah diblokir dan digantikan oleh saluran negara Rusia. Jam malam yang ketat telah diberlakukan.
Dalam pidatonya di hari Jumat, Presiden Volodymyr Zelensky menuduh Rusia merencanakan referendum yang diatur. Zelensky memperingatkan penduduk Kherson untuk melindungi data pribadi mereka dari upaya memalsukan suara. “Ini adalah kenyataan. Hati-hati,” katanya.
Walikota Kherson Igor Kolykhaiev mengatakan dalam wawancara Zoom di TV Ukraina bahwa pemungutan suara seperti itu adalah ilegal. Dia menegaskan bahwa Kherson tetap secara resmi menjadi bagian dari Ukraina.