Dilema Pedagang Tanah Abang, Senang Pasar Ramai Lagi Tapi Cemas Covid-19 Naik
Jakarta – Sejumlah pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat memberikan tanggapan yang beragam tentang mulai ramainya pusat grosir tekstil di pusat grosir tekstil di Asia Tenggara itu.
Banyak yang gembira dan senang karena warga masyarakat kembali memenuhi Pasar Tanah Abang setelah dua tahun sepi dirundung pandemiCovid-19. Tapi tak sedikit pula yang cemas penularan Covid-19 karena ramainya pembeli jelang Ramadan.
Firdaus misalnya, ia justeu khawatir keramaian di Pasar Tanah Abang akan mengundang masalah baru.
“Saya bukan takut Covid-19-nya, tapi saya takut angka kasus jadi tinggi karena sekarang sudah PPKM level dua terus pasar Tanah Abang ramai,” kata Firdaus yang berjualan gamis di Pasar Tanah Abang seperti dikutip dari Antara, Kamis, 31 Maret 2022.
Ia khawatir, keramaian pembeli di Pasar Tanah Abang akan membuat kasus Covid-19 kembali naik. Ujung-ujungnya, pemerintah kembali menaikkan status PPKM di Jakarta. Dampaknya, bisa saja Pasar Tanah Abang ditutup sementara.
“Yang kita takutkan itu. Kalau ditutup kaya tahun lalu,” ujar dia.
Karena itu, dia meminta para pengunjung di Pasar Tanah Abang untuk mentaati protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker agar kasus tidak kembali meningkat.
Rum, penjualan minuman dingin, mengaku khawatir dengan situasi Pasar Tanah Abang yang kembali ramai. Pasalnya, dirinya baru saja terpapar Covid-19 dua bulan lalu.
“Kalau saya kena lagi, gimana saya mau jualan mas,” kata dia.
Hal berbeda justru dikatakan Ahmad yang berjualan celana jeans yang mengaku tak khawatir dengan kembali ramainya Pasar Tanah Abang.
“Sekarang sudah tidak khawatir lagi. Kalau dua tahun lalu masih khawatir,” ungkap Ahmad.
“Saya lebih takut enggak makan karena enggak dagang dari pada pandemi,” kata dia sambil sedikit tertawa.
Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat kembali ramai jelang Ramadan, dan pengunjung sudah memadati kawasan Tanah Abang dari luar hingga ke Gedung Blok F.
Tidak hanya itu, ratusan sepeda motor terlihat terparkir di bahu jalan sepanjang kawasan Tanah Abang.
Bahu jalan yang seharusnya dipakai untuk pejalan kaki juga disulap menjadi gerai pakaian dan pernak-pernik.
Sebagian warga tetap menggunakan masker saat mengunjungi setiap gerai pakaian. Namun sebagian besar pedagang dan pembeli tidak memakai masker saat bertransaksi di pasar Tanah Abang.
Terlihat gerai pakaian muslim seperti gamis dan baju koko menjadi tempat yang paling ramai digandrungi pengunjung.