Sun. Nov 24th, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Covid-19 Indonesia Turun di Saat Angka Global Naik, Menkes Ingatkan Masyarakat Tetap Pakai Masker

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta semua pihak tetap memperketat protokol kesehatan, salah satunya menggunakan masker.

Menurut dia, masker tetap diperlukan meskipun kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menunjukkan penurunan.

“Masker tetap dipakai, itu yang paling sangat membantu,” kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Budi mengungkapkan hal tersebut ketika ditanya sikap atau antisipasi pemerintah terkait meningkatnya kasus Covid-19 global.

Menurutnya, peningkatan itu disebabkan oleh masuknya subvarian Omicron BA.2 di sejumlah negara.

Meski Indonesia juga sudah terpapar Varian tersebut, namun kasus Covid-19 tidak mengalami kenaikan. Sebaliknya, Indonesia diklaim mengalami penurunan kasus saat ini.

“Kita cek Indonesia udah kena belum BA.2 termasuk, sudah. Dan sudah cukup lama sejak awal Januari. Tapi kita enggak naik,” klaim Budi.

Lebih lanjut, Budi juga menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat program vaksinasi.

Utamanya, kata dia, pemerintah akan mempercepat program vaksinasi untuk masyarakat kategori lanjut usia (lansia).

Adapun lansia dikategorikan sebagai masyarakat rentan terpapar Covid-19.

Di sisi lain, Budi mengatakan bahwa peningkatan kasus Covid-19 global dikarenakan ada negara yang terlihat terburu-buru melonggarkan protokol kesehatan.

“Itu naik secara global karena negara-negara itu kena subvarian baru namanya BA.2 sehingga naik. Terutama di negara-negara Eropa kalau mereka terburu-buru, mengendurkan prokes,” pungkasnya.

Sebelumnya, kasus harian Covid-19 di berbagai negara dunia dilaporkan kembali mengalami peningkatan, termasuk di China, Korea Selatan, dan Israel.

Menanggapi kenaikan kasus infeksi virus corona, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan kondisi itu disebabkan karena berbagai faktor.

Salah satunya adalah banyaknya kesalahan informasi atau misinformasi yang tersebar di tengah masyarakat, terkait dengan Covid-19 varian Omicron.

“Kami memiliki banyak informasi yang salah di luar sana. Informasi yang salah bahwa Omicron ringan. Informasi yang salah bahwa pandemi telah berakhir,” papar Pimpinan Teknis Covid-19 WHO, Maria Van Kerkhove dilansir dari Live Mint, Minggu (20/3/2022).

“Informasi yang salah bahwa ini adalah varian terakhir yang harus kita tangani. Ini (misinformasi) benar-benar menyebabkan banyak kebingungan (di tengah masyarakat),” lanjutnya.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.