Menlu Malaysia Tegur PM Kamboja karena Kunjungi Myanmar
KUALA LUMPUR — Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah menegur Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, karena berkunjung ke Myanmar tanpa berkonsultasi dengan negara anggota ASEAN. Saifuddin mengatakan, kunjungan Hun Sen selama dua hari di Myanmar tidak membawa hasil yang signifikan.
Sebagai ketua bergilir ASEAN, Hun Sen pekan lalu menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjungi Myanmar sejak junta merebut kekuasaan dalam kudeta hampir setahun lalu. Perjalanan Hun Sen ke Myanmar menuai kritik luas. Kunjungan Hun Sen dinilai akan melegitimasi aturan militer, yang telah terlibat dalam pertempuran intensif dengan sejumlah kelompok bersenjata.
“Kami berharap dia (Hun Sen) setidaknya bisa berkonsultasi kepada beberapa pemimpin mengenai apa yang harus dia katakan. Bukannya kami mencoba mengajarinya, tetapi biasanya ASEAN berkonsultasi satu sama lain saat ingin melakukan sesuatu yang dianggap penting,” kata Saifuddin, dilansir South China Morning Post, Jumat (14/1).
Saifuddin mengatakan, perjalanan Hun Sen bertemu pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing tidak menghasilkan apa-apa. Bahkan setelah Min Aung Hlaing berjanji untuk memperpanjang gencatan senjata dengan kelompok etnis bersenjata. Rezim Myanmar tetap dalam konflik terbuka dengan beberapa kelompok bersenjata, termasuk pasukan pemula yang dipimpin oleh sekutu pemimpin sipil yang terguling Aung San Suu Kyi.
Menteri Luar Negeri Jepang, Yoshimasa Hayashi memuji upaya positif Phnom Penh untuk menyelesaikan situasi, yang menghasilkan kemajuan menuju gencatan senjata.