Menhan Israel: Saya Bertemu Abbas untuk Cegah Perang dengan Hamas
Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Benny Gantz, pada hari Senin (3/1/2022) mengatakan dia bertemu dengan Presiden Otoritas Palestina (PA), Mahmoud Abbas, untuk mencegah perang dengan Hamas. Menurut Gantz, menjaga Israel agar tak perang dengan Hamas merupakan alasan pertemuannya pekan lalu tersebut.
“Kebutuhan untuk menjaga keselamatan warga Israel dan perang melawan Hamas adalah alasan utama saya bertemu dengan Abbas minggu lalu. Itulah alasan saya akan terus bertemu dengannya dan orang lain yang wacananya bermanfaat bagi stabilitas, keamanan, dan kepentingan kita,” kata Gantz kepada faksi Knesset, dikutip dari The Jerualem Post.
Sebelumnya, The Times of Israel melaporkan bahwa Menhan Gantz menjamu Presiden Abbas di rumahnya di Rosh Ha’ayin pada Selasa (28/12/2021) malam. Pertemuan itu menandai pertama kalinya pemimpin Palestina itu mengadakan pembicaraan dengan seorang pejabat senior di Israel sejak 2010.
1. Memastikan agar perang Hamas dan Israel tidak terjadi
Gantz selaku menteri pertahanan mengatakan akan memastikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) siap untuk berperang. Namun di sisi lain, sebagai seorang negarawan, dia juga mengaku kana berusaha mencegah perang tersebut terjadi lagi.
“Yang bertanggung jawab mengirim tentara ke medan perang adalah yang bertanggung jawab melakukan segala upaya untuk mencegahnya,” tegasnya.
Gantz juga mengejek para menteri yang mengutuk pertemuannya dengan Abbas. Dia mengaku kecewa dengan mereka karena dipandu oleh pandangan politik mereka daripada kebutuhan keamanan Israel.
“Di balik pintu tertutup, mereka terdengar berbeda. Setahu saya, setiap kali politik berbenturan dengan keamanan, keamanan harus selalu diutamakan,” kata Gantz.
Para menteri yang mengkritik Gantz secara terbuka adalah Menteri Kehakiman Gideon Sa’ar, Menteri Konstruksi dan Perumahan Ze’ev Elkin dan Menteri Komunikasi Yoaz Hendel, semua dari New Hope.
2. PM Israel melegitimasi pertemuan Gantz dengan Abbas
Ketika ditanya tentang reaksi Bennett, Gantz mengatakan perdana menteri (PM) memiliki hak untuk memiliki pendapat yang berbeda. PM Naftali Bennett menyebut pertemuan antar keduanya sah, namun menegaskan kembali bahwa dia tidak akan pernah bertemu dengan Abbas.
“Saya telah mendengar kritik (terhadap saya), dan saya ulangi, siapa pun yang bertanggung jawab atas tentara dalam pertempuran juga memiliki tanggung jawab untuk melakukan segalanya untuk mencegahnya,” kata Bennett.
Tindakan itu juga disebut demi kebaikan Palestina karena kedua pihak terus bertemu untuk tetap menjaga hubungan. Selain itu, perdamaian juga memberi keduanya keuntungan ekonomi, kata Gantz.
3. Israel kerahkan pesawat tempur dan artileri ke Jalur Gaza
Pada Minggu (2/1/2022) dini hari, Israel mengerahkan pesawat tempur dan artileri ke Jalur Gaza dan melakukan serangkaian serangan. Serangan itu menargetkan kota Beit Hanoun di sebelah selatan dan Beit Lahia di utara Jalur Gaza.
Kantor Berita WAFA melaporkan bahwa Israel juga meluncurkan rudal ke wilayah di sebelah barat Khan Younis, kota di selatan Jalur Gaza. Dalam serangkaian serangan tersebut tidak ditemukan korban jiwa manusia, namun merusak beberapa fasilitas.
Serangan Israel tersebut dipicu oleh serangan dua roket yang ditembakkan Hamas pada Sabtu pagi waktu setempat. Roket tersebut dilaporkan meluncur dari Jalur Gaza dan jatuh di laut Mediterania di lepas pantai Tel Aviv, Israel.
Radio angkatan darat melaporkan bahwa Mesir telah mengirim pesan ke Israel terkait serangan tersebut dan mengatakan insiden itu tidak disengaja. Senada dengan itu, Hamas mengatakan bahwa kedua roket meluncur disebabkan kondisi cuaca buruk.