Fri. Nov 22nd, 2024

Berita olahraga dan game online Trans7sport

Link altenatif Nagaliga : nagasuara.com ,trans7sport.com , Prediksinagaliga.com , nagaliga.xyz , nagaliga.me , nagaliga.info , nagaligasbo.com , nagaliga.best , nagaliga.club , nagaliga9.com , nagaligaqq.com , togelnagaliga.com

Kurikulum Prototipe 2022: Hapus Kotak Jurusan, Murid Bebas Pilih Mata Pelajaran

Jakarta – Mulai tahun ajaran baru 2022, pemerintah akan menerapkan kurikulum prototipe bersamaan dengan kurikulum darurat. Kurikulum baru ini memungkinkan siswa lebih merdeka. Sebab, kotak jurusan bakal dihapuskan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan murid bebas memilih mata pelajaran yang diminati.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Anindito Aditomo. Menurut dia, kurikulum prototipe bakal mengedepankan pengembangan karakter dan kompetensi siswa.

Guna mewujudkan itu, kurikulum baru ini tidak ada lagi kotak jurusan ilmu sosial, alam, dan bahasa di jenjang SMA. Di kelas XI dan XII, kata Anindito, murid bisa bebas memilih kombinasi mata pelajaran yang diminati, dan/atau yang mendukung cita-citanya.

“Siswa yang bercita-cita menjadi arsitek, misalnya, tak perlu ikut kelas biologi. Dalam hal ini, siswa punya kesempatan yang lebih luas guna mengembangkan minat dan bakatnya masing-masing,” kata Anindito seperti dikutip dari Koran Tempo edisi 25 Desember 2021

Aturan mengenai kebebasan dalam memilih mata pelajaran ini lebih lanjut tertuang dalam Keputusan Mendikbud Ristek Nomor 162/M/2021 tentang Sekolah Penggerak. Di situ dijelaskan, khusus dalam kurikulum SMA, siswa yang duduk di kelas X akan mengikuti mata pelajaran seperti yang ada di SMP (mata pelajaran umum).

Namun, sekolah dapat juga menentukan pembagian muatan pelajaran IPA dan IPS pada kelas X tersebut. Ketika menginjak kelas XI, barulah siswa dapat menentukan mata pelajaran pilihannya sendiri, sesuai dengan minat dan bakatnya.

Dilansir dari kemdikbud.go.id, kurikulum prototipe merupakan lanjutan dari kurikulum masa khusus pandemi Covid-19 atau kurikulum darurat pada Agustus 2020. Sehingga kurikulum prototipe ini dirancang sebagai opsi kebijakan kurikulum dalam merespons pemulihan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19.

Dengan begitu, kata Anindito, sekolah dipersilahkan untuk menggunakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan sekolah. Alias kurikulum prototipe dalam pelaksanaannya masih bersifat opsional.

“Kurikulum prototipe hanyalah sebagai tambahan aksi. Bagi satuan pendidikan yang tetap menerapkan kurikulum 2013, silakan. Sekolah yang sudah menggunakan kurikulum darurat juga silakan memilih, apakah akan tetap menerapkan kurikulum darurat atau kurikulum prototipe,” kata dia sebagaimana dikutip dari kemdikbud.go.id, Kamis, 23 Desember 2021.

Menurut Pelaksana Tugas Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kementerian Pendidikan, Zulfikri Anas, memaparkan kurikulum prototipe memiliki beberapa keunggulan. Pertama, pengembangan kemampuan non teknis. Artinya, guru dapat memberikan proyek kepada siswa yang sifatnya lintas mata pelajaran.

Kedua, berfokus pada materi esensial. Hal ini dimaksudkan, agar para siswa tidak tertinggal dalam kompetensi dasar. Ketiga, guru lebih fleksibel, yakni dalam hal mengajar yang sesuai dengan kemampuan muridnya serta melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.

Leave a Reply

Categories

Social menu is not set. You need to create menu and assign it to Social Menu on Menu Settings.