Ducati menunjukkan performa yang sangat baik sepanjang tahun ini, bukan hanya pembalap skuad pabrikan, rider di tim satelit juga mampu tampil cepat dan mampu memperjuangkan podium.

Tujuh kemenangan yang didapatkan dari enam motor yang diturunkan di MotoGP 2021 menjadikan Ducati pabrikan terbaik dengan meraih gelar konstruktor di akhir musim.

Tetapi, mereka masih kalah dalam perebutan gelar juara dunia, yang mana kali ini pabrikan Italia itu kalah dari Yamaha, yang diperkuat Fabio Quartararo.

Menanggapi hal tersebut, Team Manager Repsol Honda Alberto Puig merasa Ducati harus bekerja lebih keras dan merasa mereka masih jauh lebih baik ketimbang tim Borgo Panigale itu.

Padahal, dalam dua tahun terakhir Honda tidak mampu bersaing di barisan depan akibat Marc Marquez cedera. Tetapi, rentetan gelar yang didapatkan dalam periode 2013 hingga 2019, menandakan kekuatan pabrikan Jepang itu.

“Semua orang mengatakan bahwa Ducati bekerja dengan sangat baik, dan memang benar motor mereka melaju dengan sangat cepat,” kata Puig kepada Motosan.

“Tetapi, faktanya mereka tidak pernah memenangi apa pun (titel pembalap). Sejak Casey Stoner menjadi juara dunia pada 2007, mereka tak lagi memenangi gelar.

“Ada banyak perbincangan mengenai Ducati, yang mana performa mereka sangat baik, namun mereka tak memenangi apa pun.

“Jelas, mereka lawan yang tangguh, tetapi mari kita lihat apakah mereka bisa benar-benar memberikan tantangan.”

Ducati memang selalu kesulitan membawa pembalap mereka menjadi juara dunia MotoGP. Namun, Ducati berhasil meraih titel konstruktor dalam dua tahun terakhir, yang menandakan motor mereka bersahabat bagi seluruh pembalap.

Bahkan, Enea Bastianini (Avintia Racing) yang menggunakan motor Desmosedici dua tahun lebih tua bisa mendapatkan podium.

Pengamat MotoGP terkemuka, Carlo Pernat, menanggapi pernyataan Alberto Puig, dan menegaskan bahwa saat ini seluruh pabrikan mengacu pada Ducati dalam hal pengembangan motor.

“Saya berpikir bahwa waktunya telah benar-benar tiba. Ducati adalah referensi untuk semua orang, bahkan selama tes Jerez di mana kami melihat evolusi yang diadopsi Ducati pada Desmosedici GP mereka,” ujar Pernat seperti dilansir Paddock-GP.

“Selain itu, (Francesco) Bagnaia melaju sangat cepat dan di akhir kejuaraan dunia dia praktis tidak terkalahkan, sehingga dia hanya kalah melawan dirinya sendiri.”

Honda sendiri telah melakukan perubahan besar pada RC213V 2022 agar bisa membenahi masalah dan dapat dikendarai dengan baik oleh seluruh pembalapnya.