AS Akan Kirim Tiga Kapal Patroli ke Ukraina
KIEV – Amerika Serikat (AS) akan mengirim tiga kapal patroli kelas Island ke Ukraina pada November mendatang. Hal itu diungkapkan Duta Besar Ukraina untuk AS, Oksana Markarova.
Sebelumnya pada bulan Oktober, Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa dua kapal patroli kelas Island akan ditransfer dari AS ke Ukraina selama kuartal ketiga tahun 2021, dan satu lagi akan dikirimkan pada akhir tahun.
“Hari ini di Baltimore, di pangkalan Penjaga Pantai AS, awak kelima pelaut Ukraina dinyatakan siap untuk bertugas di kapal patroli kelas Island yang disebut Kubrak. Pelatihan enam minggu dengan instruktur terbaik AS dan pada November tiga kapal akan dikirim dari Baltimore ke Ukraina selain dua yang sudah dalam dinas militer kami,” tulis Markarova di Facebook yang nukil Sputnik, Sabtu (23/10/2021).
Duta Besar Ukraina itu mencatat bahwa ini menunjukkan tingkat kemitraan strategis di bidang pertahanan antara Ukraina dan AS, serta fokus khusus pada angkatan laut dan pengembangan kemampuan Ukraina di Laut Hitam dan Azov.
“Di laut, di darat dan di udara, kami membangun kemampuan pertahanan kami dan bergerak menuju standar NATO,” tambah Markarova.
Kapal kelas Island adalah kapal patroli cepat dari penjaga pantai AS yang dirancang untuk patroli dan operasi pencarian serta penyelamatan di perairan pesisir. Pada September 2018, dua dari kapal ini dipindahkan ke Angkatan Laut Ukraina.
Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kehadiran militer NATO di Ukraina merupakan ancaman nyata bagi Rusia.“Pengembangan militer wilayah (Ukraina) sudah berlangsung, dan ini benar-benar merupakan ancaman bagi Rusia. Kami menyadari hal ini,” kata Putin pada pertemuan Klub Diskusi Internasional Valdai.
“Mari kita lihat apa yang akan terjadi di kancah politik domestik Ukraina dalam waktu dekat,” imbuh Putin.
Putin menyebut situasi di Ukraina jalan buntu karena negara itu tidak diperintah oleh presiden terpilih, melainkan oleh sekelompok kecil orang dengan pandangan politik ekstrem.
Sementara itu awal pekan ini, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan negara ketiga tidak memiliki hak untuk memveto aksesi Ukraina ke NATO, menambahkan bahwa Washington mendukung Kiev dalam aspirasinya.