Pemesan iPhone 13 di China Pecahkan Rekor
Jakarta –
Jumlah pemesan iPhone 13 di China memecahkan rekor, yaitu menembus dua juta pemesan. Apa penyebabnya?
Pemesanan iPhone 13 di China ini dilakukan lewat toko resmi Apple di JD, yang menembus dua juta pemesan. Naik dari 1,5 juta pemesan iPhone 12 tahun lalu di tempat yang sama.
Tak cuma di JD, antrean calon pembeli iPhone 13 di Tmall pun disebut sangat panjang. Beberapa calon pembeli mengaku harus menunggu sampai 60 penelpon lain untuk bisa berbicara dengan costumer service di Tmall agar bisa memesan iPhone 13, yang pemesanannya dibuka mulai hari ini.
Dilansir dari South China Morning Post, peningkatan jumlah pemesan ini salah satunya dipengaruhi karena tidak ada ponsel kelas atas dari Huawei yang menjadi pesaing iPhone, dan hal tersebut meningkatkan jumlah pemesanan sebesar 33%.
Diblokirnya Huawei oleh Amerika Serikat membuat mereka tak bisa memakai komponen tertentu, dalam hal ini modem 5G. Alhasil ponsel flagship Huawei kini tidak cukup kompetitif untuk bersaing dengan iPhone.
“Tidak ada ponsel (di pasar) yang bisa menjadi ancaman terhadap iPhone 13 dengan kelas harga di atas 5.000 yuan (Rp 11 juta). Tidak ada lagi produk sekuat seri Huawei Mate yang lama,” ujar Ethan Qi, analis senior dari Counterpoint Research, dilansir Phone Arena, Jumat (17/9/2021).
Ia pun menambahkan, meski banyak yang menganggap iPhone 13 tak menarik karena kekurangan fitur baru, penjualannya akan baik-baik saja karena tidak adanya persaingan dari Huawei.
“Jika mempertimbangkan kondisi buruk Huawei, kami pikir penjualan iPhone 13 akan baik-baik saja (seperti produk sebelumnya, iPhone 12),” tambah Qi.
Seperti diketahui, Huawei Mate 50 dan Mate 50 Pro kehadirannya disebut tertunda sampai tahun 2022 mendatang. Begitu juga dengan seri P50 dan P50 Pro yang tertunda kehadirannya.
Kalau pun tidak tertunda, dua ponsel jagoan Huawei itu pun tetap tidak bersaing dengan iPhone — dan ponsel lain — dari segi konektivitas, karena tak punya konektivitas 4G. Aturan impor AS membuat Huawei terpaksa menggunakan chip Qualcomm yang sudah dimodifikasi agar hanya mendukung jaringan 4G.
Berdasarkan data Canalys, Apple adalah vendor ponsel terbesar ke-4 di China, di bawah Oppo, Vivo, dan Xiaomi. Selama Q3 tahun fiskal mereka (April – Juni), Apple mendapat pemasukan USD 14,8 miliar di China, Hong Kong, dan Taiwan, tumbuh 58,2% YoY.