PKB Gelar Tasyakuran Perpres Dana Abadi Pesantren Bersama Para Santri
Dengan disahkannya Perpres 82/2021, kini para santri dan juga pesantren memiliki peluang yang lebih luas untuk mengembangkan diri dan bersaing dalam menapaki tantangan global.
“Dulu pondok pesantren dianaktirikan. Lulusan-luliusan pesantren sulit untuk menempuh jenjang pendidikan di luar negeri karena subsidi dan support pemerintah kurang. Dengan Perpres Dana Abadi Pesantren ini, terbuka peluang untuk santri melanjutkan pendidikan di dalam dan luar negeri,” ungkap Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid .
Hal ini dikatakanGus Jazil, sapaan akrab Jazilul Fawaid saat memberikan pengarahan pada Dialog Kebangsaan dan Tasyakuran Disahkannya Perpres Dana Abadi Pesantren di Ponpes Bina Insan Mulia, Cirebon, Kamis (16/9/2021).
Selain diikuti ribuan santri, tasyakuran yang ditandai dengan pemotongan tumpeng nasi kuning tersebut juga dihadiri Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia KH Imam Jazuli, sejumlah politisi PKB antara lain Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, Anggota Komisi VIII DPR KH Maman Imanulhaq, Ketua DPC PKB Kabupaten Cirebon Hasan Bashori, Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat Muhamad Shidqon, dan sejumlah politikus PKB lainnya.
Dikatakan Gus Jazil, masa depan Indonesia salah satunya ada di tangan para santri. Disahkannya Perpres Dana Abadi Pesantren tersebut merupakan wujud rangkaian penghargaan negara kepada pesantren, setelah sebelumnya ditetapkan Hari Santri Nasional pada 2015 silam dan UU Pesantren pada 2019.
“Bangsa Indonesia ini bangsa besar. Kalau hitungannya umat Islam di Indonesia ini paling banyak di dunia, mayoritas juga belajar di pesantren,” ucapnya.
Tapi tidak hanya kuantitas, kualitas juga harus ditingkatkan. Kekuatan pesantren letaknya pada spiritual. “Saya senang melihat pola pendidikan di Ponpes Bina Insan Mulia yang menyeimbangkan agama, sains dan teknologi modern. Saya yakin ini akan mampu memberikan warna kepada bangsa,” tuturnya.